YouTube melakukan uji coba chatbot terbaru bernama YouChat yang berbasis artificiaI intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang memungkinkan pengguna melakukan interaksi dan memperdalam pemahaman pengguna dengan video yang ditonton.
Dalam laporan oleh Variety, YouChat mampu memberikan jawaban atas pertanyaan pengguna mengenai video yang ditonton, memberikan rekomendasi untuk konten terkait, dan menjaga kelancaran pemutaran video tanpa gangguan.
YouTube memastikan fitur YouChat sudah tersedia untuk sejumlah kecil orang dan sejumlah video. Dalam beberapa minggu ke depan, fitur ini akan diperkenalkan kepada pengguna YouTube Premium di Amerika Serikat yang menggunakan perangkat Android.
Pengguna yang memiliki akses ke fitur chatbot eksperimental ini dapat memanfaatkannya dengan mengetuk tombol "Tanya" yang ada di bawah video YouTube yang mereka tonton, kemudian mereka dapat mengajukan pertanyaan mengenai video tersebut atau memilih dari perintah yang disarankan.
YouTube menegaskan bahwa fitur ini bukanlah chatbot Bard milik Google, melainkan didasarkan pada data dari YouTube dan laman web. Selain YouChat, YouTube juga memperkenalkan fitur AI generatif eksperimental lain yang merangkum topik komentar yang ramai untuk memudahkan pengguna dalam mengikuti percakapan yang sedang berlangsung dalam video.
Fitur ini akan diuji pada sejumlah video berbahasa Inggris dengan bagian komentar yang signifikan. Pengguna YouTube Premium akan dapat mencoba fitur ini melalui laman resmi YouTube. YouTube berencana untuk terus mempelajari cara pengguna menggunakan fitur-fitur baru ini selama beberapa minggu dan bulan mendatang, serta mengenalkan pembaruan lebih lanjut.
Fitur-fitur ini merupakan tambahan dari serangkaian alat berbasis AI yang telah diumumkan oleh YouTube pada bulan September dalam acara "It's Made on YouTube." Fitur tersebut melibatkan YouTube Create (aplikasi baru dengan kemampuan otomatisasi pengeditan, efek, filter, dan transisi), Dream Screen (menghasilkan latar belakang video dan gambar dengan bantuan AI untuk konten YouTube Shorts), dan Aloud (alat sulih suara yang didukung AI).
Selain fitur tersebut, nantinya juga akan ada fitur yang dapat memberikan ringkasan dari isi komentar dari video tersebut, berdasarkan topik yang dibahas. Nantinya seluruh fitur baru ini akan tersedia dalam jumlah sedikit, hanya untuk beberapa pengguna yang sudah mendaftar terlebih dahulu.
YouTube berharap fitur baru mereka ini dapat membantu pengguna dalam mendapatkan informasi secara cepat dan mudah. Mereka juga percaya diri, jika fitur ini dapat membantu menginspirasi para konten kreator baru dalam membuat konten video baru.
Harga Naik
Platform berbagi video nomor satu di dunia YouTube akan kembali menaikkan tarif langganan paket Premium di platform mereka setelah sebelumnya YouTube mengkampanyekan melawan adblocker. Kenaikan tarif bulanan pelanggan premium itu akan berlaku pada awal November untuk beberapa wilayah negara tertentu, tetapi kenaikan tarif langganan premium itu belum berlaku di Indonesia.
Kenaikan itu akan berlaku untuk pengguna YouTube Premium di Argentina, Australia, Chili, Jerman, Polandia, dan Turki, serta berlaku untuk semua tingkatan langganan Premium, termasuk Music Premium. Kenaikan harga ini juga berlaku untuk pengguna baru yang ingin berlangganan layanan tersebut.
Dalam email pemberitahuan tersebut, YouTube mengungkapkan bahwa keputusan untuk menaikkan tarif ini bukan keputusan yang mudah, tetapi mereka berkomitmen untuk terus meningkatkan pengalaman pelanggan dan mendukung para konten kreator.
Layanan YouTube Premium saat ini mencakup berbagai fitur, seperti pengalaman bebas iklan, pemutaran audio tanpa gambar, pemutaran video latar belakang, serta kemampuan untuk menyimpan video secara offline dengan kualitas penuh. Selain itu, langganan Premium juga memberikan opsi untuk memutar video hingga resolusi 1080p dengan bitrate yang lebih tinggi, sehingga memberikan kualitas tampilan yang lebih tajam.
Selain itu, layanan ini juga menawarkan fitur save offline atau download dengan kualitas penuh. Lalu, ada juga opsi pemutaran video 1080p dengan bitrate yang lebih tinggi, memungkinkan pengguna Premium mendapatkan kualitas video yang lebih tajam.
Pengguna Indonesia dapat bersyukur karena, setidaknya saat ini, kenaikan tarif langganan belum berlaku untuk mereka, dan mereka dapat terus menikmati layanan YouTube Premium dengan biaya yang sama seperti sebelumnya.
Fitur AI
YouTube mengembangkan alat berbasis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang memungkinkan penciptaan cover lagu dengan suara artis. Alat teknologi AI Google itu mampu meniru suara artis dalam menyanyi. Sayangnya, Google harus menyelesaikan perizinan terlebih dahulu karena alat AI itu mampu meniru suara artis. Karena itu, YouTube akan merancang alat berbasis AI yang dapat menghasilkan vokal dari artis musik secara sah.
Nantinya, alat AI itu memungkinkan pengguna YouTube dapat menggunakan suara artis favorit mereka untuk membuat ulang lagu dari musisi lain, yang biasa disebut sebagai "cover lagu." Saat ini alat YouTube ini belum memiliki nama resmi tetapi YouTube berencana untuk melatih alat tersebut dengan lagu-lagu yang diperoleh secara sah dari label rekaman artis-artis tersebut seperti dilansir Gizmochina.
Beberapa label rekaman dilaporkan belum memberikan izin untuk penggunaan suara artis mereka dalam alat tersebut. Jika ada kendala dari pihak label, peluncuran alat yang sedang dirancang oleh YouTube bisa tertunda.
Hingga saat ini, label-label yang terlibat dalam pengembangan alat berbasis AI ini adalah Sony Music Entertainment, Universal Music Group, dan Warner Music Group. Alat yang akan dikembangkan oleh YouTube ini berpotensi memberikan manfaat bagi penggemar dan artis.
Penggemar tidak perlu lagi mencari atau membeli lagu yang dihasilkan dengan AI hanya untuk mendengar suara artis kesayangan mereka. Namun, saat ini, pembelian konten lagu berbasis AI masih dianggap ilegal dan merugikan para artis.
Karena itu, diharapkan alat yang sedang dikembangkan oleh YouTube akan memberikan manfaat kepada para artis, terlepas dari penggunaan suara mereka yang bebas.
Baca Juga: Chip AI Nvidia Mahal, Baidu Beralih Borong Chip AI Huawei Ascend
Baca Juga: OpenAI Resmi Luncurkan GPT Store, Toko Online Semua Produk AI
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR