UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) telah menjadi tulang punggung perekonomian di tanah air.
Saat ini, UMKM berkontribusi lebih dari 60% terhadap PDB Indonesia.
Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI pun mencatat jumlah persentase UMKM mencapai 99% dari seluruh unit usaha, sedangkan UMKM mampu menyerap tenaga kerja hingga 96,9%.*
“Menyambut Hari Pahlawan 10 November 2023, Tokopedia melalui inisiatif Hyperlocal terus memberi panggung bagi UMKM untuk menjadi pahlawan ekonomi nasional. UMKM telah membuktikan ketangguhan mereka saat menghadapi pandemi Covid-19 lalu, bahkan menjadi kunci pemulihan ekonomi hingga pascapandemi,” ungkap Head of Regional Growth Expansion Tokopedia, Nafisah Wulandari, dalam acara virtual media briefing yang digelar Rabu (8/11/2023).
Dijelaskan Nafisah, saat ini Tokopedia telah memiliki lebih 14 juta penjual di platformnya, yang hampir 100%nya adalah pelaku UMKM.
“Dalam tiga tahun terakhir, jumlah penjual di Tokopedia tumbuh lebih dari 7 juta. Tokopedia pun selalu berkomitmen untuk membantu UMKM dalam meningkatkan daya saing,” tutur Nafisah.
Lebih lanjut, Tokopedia pun membagikan tiga kisah UMKM inspiratif yang telah bergabung di platfromnya, yaitu Precious One (Jakarta), Kraosan (Kab. Magelang, Jawa Tengah) dan Awi Coffee (Binjai, Sumatra Utara).
Precious One, Berdayakan Rekan Difabel Punya Peluang Setara untuk Berkarya lewat Tokopedia
Ratnawati Sutedjo, Pemilik Usaha Precious One, memiliki kecintaan terhadap kerajinan tangan. Ratna membangun bisnis sosial pada 2004 bersama teman difabel. Walau pada awalnya ditolak dan dipandang sebelah mata, Ratna terus mendukung teman difabel untuk berkarya.
Melihat kebahagiaan para teman difabel karena memiliki penghasilan, akhirnya Precious One beradaptasi dengan berjualan online lewat Tokopedia.
Pada 2020, ketika menghadapi pandemi, Ratna dan teman difabel berinovasi menjual masker buatan tangan. Hingga akhirnya, Precious One jadi lebih dikenal luas sejak berjualan di Tokopedia.
“Berkat Tokopedia, Precious One berhasil menjangkau pasar lebih luas dan pendapatan dari penjualan dapat mendukung puluhan karyawan Precious One, termasuk belasan teman difabel yang merupakan teman tuna netra, tuna rungu, autis dan down syndrome,” ujar Ratna.
Data internal Tokopedia juga mencatat jumlah transaksi Precious One di Tokopedia mengalami lonjakan transaksi hampir 30 kali lipat selama semester I 2023 saat pascapandemi, dibandingkan semester II 2019 saat prapandemi.
Kraosan Gandeng Ibu Perajin, Usung Misi Mensejahterakan Masyarakat di Magelang lewat Produk Kerajinan Bambu
Sementara, Tribuana Desy Ariyanti, Pemilik Usaha Kraosan, memiliki misi untuk memajukan serta mensejahterakan ibu-ibu dan masyarakat di Magelang.
Desy juga memberikan bantuan pendidikan kepada anak perajin Kraosan dan keluarga yang membutuhkan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Magelang.
Lewat perusahaan sosial sekaligus usaha Kraosan yang didirikan pada 2019, Desy bersama ibu-ibu perajin memproduksi camilan khas Magelang dan dijual lewat Tokopedia.
“Saat pandemi 2020, Kraosan mengalami keterbatasan bahan baku kardus yang menjadi kemasan produk makanannya. Akhirnya, kami berinovasi membuat kemasan dari bahan baku lain, yaitu besek bambu sokase dengan menggandeng masyarakat sekitar di Magelang,” kataDesy.
“Konsumen di Tokopedia justru tertarik dengan produk kemasan bambu yang digunakan Kraosan. Sehingga kami bersama puluhan perajin asal Ngadiharjo, Minggir, Windusari hingga Brajan berinovasi lagi memproduksi kemasan atau wadah serbaguna terbuat dari bambu. Berkat upaya tersebut, para perajin kami bisa punya penghasilan sendiri untuk menopang kebutuhan keluarga,” ucap Desy.
Kraosan pun rutin mengikuti beragam kampanye di Tokopedia, salah satunya Waktu Indonesia Belanja (WIB). Selain itu Kraosan juga kerap menggunakan fitur TopAds di Tokopedia untuk meningkatkan transaksi agar dapat terus memberdayakan para ibu di desa Kabupaten Magelang.
Awi Coffee, Usaha Lokal Kopi Berdayakan Petani Lokal Kopi di Gayo dan Tanah Karo
Awi Coffee adalah usaha keluarga asal Binjai, Sumatra Utara, yang telah berjalan selama lebih dari tiga generasi dan kini dilanjutkan oleh Darwin Jaswin (Awi).
Saat itu, Awi ingin kopi lokal premium asal Sumatra Utara ini dapat dinikmati masyarakat dari seluruh daerah Indonesia.
Awi Coffee menggandeng belasan petani kopi lokal di daerah Gayo dan Tanah Karo. “Para petani yang bekerja sama dengan kami ini berasal dari berbagai latar belakang.
Seperti Pak Karo di Tanah Karo, beliau dulunya adalah guru olahraga yang kemudian mulai menanam kopi untuk meningkatkan potensi dari industri lokal kopi,” terang Awi.
Sejak berjualan online di Tokopedia pada tahun 2019, produk Awi Coffee dapat menjangkau pasar yang lebih luas di luar Pulau Sumatra.
“Awi Coffee pun aktif memanfaatkan berbagai kampanye dan fitur yang dihadirkan Tokopedia seperti Waktu Indonesia Belanja (WIB), Kumpulan Toko Pilihan (KTP) dan masih banyak lagi. “Tokopedia berkontribusi hingga lebih dari 50% dari seluruh penjualan online produk kami,” tutur Awi.
Berkat memanfaatkan berbagai kampanye dan fitur di Tokopedia, Awi Coffee pun mencatat kenaikan transaksi yang mencapai hampir 3 kali lipat selama semester I 2023 saat pascapandemi, dibandingkan semester II 2019 saat prapandemi.
Ada pula fitur ‘Penamaan Produk dan Kategori’, didukung oleh machine learning, untuk memberikan smart recommendation bagi penjual terkait penamaan produk dan kategorisasi paling relevan.
“Fitur terbaru adalah fitur ‘Buy More, Save More’, yang memungkinkan penjual memberikan diskon untuk pembelian produk dalam jumlah yang lebih banyak kepada pembeli (contohnya promo ‘beli 2 diskon 15%’ atau ‘beli 3 diskon 20%’) atau hadiah pembelian,” lanjutNafisah.
Deretan upaya yang dilakukan Tokopedia juga sejalan dengan salah satu komitmen ESG GoTo Tiga Nol (Three Zeroes), yaitu Nol Hambatan (Zero Barriers), yang bertujuan untuk membantu masyarakat menciptakan peluang tanpa hambatan lewat ekosistem GoTo, termasuk Tokopedia.
Baca Juga: Begini Cara Bayar PBB Online di Aplikasi Tokopedia
Baca Juga: Transaksi Groceries di Tokopedia Melejit Selama Kuartal III 2023
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR