Dengan digitalisasi yang begitu pesat, muncul dua konteks baru. Satu, bahwa harapan konsumen terhadap layanan digital berubah. Konsumen di masyarakat umum mengharapkan layanan digital yang cepat, gesit, dan personal, hanya dengan menekan tombol. Di saat yang sama, perkembangan pengalaman digital yang positif ini tidak bisa dibatasi hanya untuk sektor swasta saja. Saat ekspektasi konsumen berkembang, sektor publik harus menyamainya dengan kemajuan teknologi untuk memberikan efisiensi dan inovasi yang lebih besar.
Penggunaan teknologi open source telah memungkinkan pemerintah untuk membangun solusi hemat biaya. Anggaran terbatas yang dihadapi organisasi pemerintahan dapat jadi kendala, tapi software open source seringkali tersedia bebas di tingkat komunitas dan bisa disesuaikan untuk memenuhi persyaratan khusus saat software tersebut digunakan pada level enterprise. Teknologi open source secara inheren memanfaatkan pengetahuan dan pembaruan masalah dengan cepat karena sifatnya yang kolaboratif. Jenis penghematan biaya seperti ini secara khusus bermanfaat di wilayah di mana anggaran pemerintah mungkin terbatas dan harus dikelola dengan bijaksana.
Satu contoh kerja sama perusahaan teknologi untuk mendukung digitalisasi mutakhir adalah dalam kasus Government Savings Bank Thailand, social bank yang dimiliki oleh negara. Solusi open source Red Hat memainkan peran utama dalam modernisasi infrastruktur TI bank tersebut, memungkinkan layanan yang lebih cepat dan lebih efisien untuk nasabah.
Contoh lain adalah kerja sama antara Direktorat Jenderal Perbendaharaan Indonesia dengan Red Hat, yang dapat menyediakan layanan dan fitur baru dalam waktu yang 50% lebih sedikit dan berkembang dengan cepat untuk memenuhi permintaan yang bertambah.
Inisiatif-inisiatif ini adalah contoh bagaimana open source secara keseluruhan dapat menyederhanakan penyediaan layanan, mengurangi duplikasi, dan meningkatkan efisiensi demi kepentingan publik.
Contoh lain adalah dari PERKESO Malaysia. Dengan berjalannya aplikasi kustomnya yang baru di Red Hat Enterprise Linux, 40.000+karyawan Malaysia kini bisa menggunakan channel digital PERKESO, yang juga sudah meningkatkan online engagement hingga 90%.
Dukung Kepatuhan, Regulasi Data, dan Keamanan Sektor Publik
Kebangkitan ekonomi digital di Asia Tenggara juga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya serangan siber. Saat pemerintah mengumpulkan dan menyimpan data masyarakat yang bersifat sensitif, keamanan siber adalah hal yang amat penting. Satu perkembangan legislatif signifikan dalam hal ini adalah diberlakukannya undang-undang privasi data di beberapa negara Asia Tenggara. Dalam beberapa tahun terakhir, Thailand, Malaysia, dan Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk mewujudkan peraturan yang komprehensif mengenai perlindungan data.
Open source juga selaras dengan tujuan memperkuat keamanan siber dengan memungkinkan pemerintah meneliti kode untuk menemukan kerentanan dan mengimplementasikan security patch di waktu yang tepat. Fleksibilitas software open source memungkinkan diintegrasikannya fitur-fitur keamanan mutakhir, seperti autentikasi multifaktor dan enkripsi, untuk menjaga data penting.
Teknologi open source, terutama di tingkat enterprise dengan aspek-aspek seperti Red Hat Trusted Software Supply Chain, dengan model pengembangannya yang transparan dan iteratif, dapat meningkatkna postur keamanan organisasi sektor publik. Di era saat privasi data dan keamanan siber adalah hal yang sangat penting, teknologi open source menyediakan fondasi kuat untuk menjaga informasi yang bersifat sensitif.
Membangun Agility dan Resiliensi Sektor Publik
Metodologi open source mempromosikan budaya kolaborasi dan inovasi dengan lebih luas. Keduanya penting bagi (terwujudnya) agile development di sektor publik. Kolaborasi, transparansi, dan pengembangan yang didorong oleh komunitas adalah prinsip utama metodologi open source. Dengan memegang prinsip tersebut, pemerintah dapat menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi dan kelincahan. Kolaborasi Red Hat dengan badan R&D pemerintah Singapura mendemonstrasikan manfaat dari berbagi pengetahuan dan metodologi kerja terbuka, serta relevansinya dengan pendekatan pengembangan modern untuk mendukung keseluruhan layanan warga negara.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR