Hingga November 2023, program ini telah menebarkan manfaat bagi 193.955 orang melalui 2.647 sesi workshop literasi digital.
Jumlah ini melampaui target awal ASEAN DLP untuk menjangkau 100.000 orang dalam kurun waktu dua tahun.
Di Indonesia, program ini telah menjangkau 283 Master Trainer dan 35.153 peserta, serta bekerja sama dengan Common Room Network, Ruangguru Foundation, dan Yayasan Fatihunnur sebagai mitra pelaksana lokal.
Selain itu, ASEAN Youth Advisory Group (YAG) telah melaksanakan 12 kampanye literasi digital secara virtual maupun tatap muka di seluruh negara ASEAN.
Sesi-sesi pelatihan tersebut telah memberdayakan 3.621 orang dan berhasil meraih social media reach lebih dari 700.000.
Salah satu di antara kampanye tersebut dijalankan oleh Nissi Taruli Felicia Naibaho, anggota ASEAN YAG dari Indonesia yang berusia 24 tahun.
Bertajuk #TuliBijakBerdigital, kampanye yang ia jalankan memiliki misi untuk menciptakan ruang digital Indonesia yang aman dan ramah bagi komunitas Tuli.
#TuliBijakBerdigital telah mengadakan workshop di daerah-daerah di mana komunitas Tuli tidak memiliki akses yang cukup terhadap pengetahuan literasi digital.
ASEAN DLP Impact Forum mempertemukan mitra pelaksana lokal, Master Trainer, mentor, anggota ASEAN YAG, perwakilan Google.org, Sekretariat ASEAN, dan anggota Board of Trustees of the ASEAN Foundation untuk merayakan pencapaian bersama.
Melalui grand assembly, sesi diskusi panel yang mendalam, dan workshop yang menarik mengenai berbagai topik literasi digital, forum ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan literasi digital, mendorong kolaborasi antarpemangku kepentingan, dan menyediakan sarana dan strategi yang diperlukan untuk mendorong inklusi digital dan mengatasi tantangan digital di ASEAN.
Dr. Piti Srisangnam, Direktur Eksekutif ASEAN Foundation menyampaikan, “Pencapaian ASEAN DLP merupakan pencapaian kolektif yang melibatkan partisipasi aktif dan dedikasi dari seluruh stakeholder program ini. Misi bersama dalam menciptakan ruang digital yang lebih aman telah membawa kita selangkah lebih dekat untuk menciptakan ruang digital yang inklusif di Asia Tenggara. Dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan literasi digital, para penerima manfaat ASEAN DLP menjadi agen perubahan dalam memerangi disinformasi dan misinformasi online di komunitas mereka masing-masing.”
Marija Ralic, Lead for Google.org APAC, mengungkapkan kebanggaannya dalam mendukung program ini, “ASEAN Digital Literacy Programme tidak hanya mencapai hasil yang membanggakan, tetapi juga menyentuh kehidupan dan menciptakan perubahan positif di Asia Tenggara. Komitmen, dedikasi, dan semangat yang ditunjukkan seluruh peserta, trainer, dan mitra sungguh menginspirasi. Sembari kita melanjutkan perjalanan untuk menciptakan internet yang lebih aman, marilah kita memetik inspirasi dari cerita-cerita transformasi dan pemberdayaan ini.”
Sebelumnya, Google.org telah menyalurkan dana hibah sebesar $1,5 juta kepada ASEAN Foundation untuk implementasi ASEAN DLP dari 2022 hingga 2024.
Sebagai mitra pelaksana, Ruangguru melihat masyarakat Indonesia memiliki kesadaran yang tinggi untuk berperan aktif dalam melawan misinformasi dan disinformasi.
Gautama Adi Kusuma, Head of Public Policy & Government Relations Ruangguru mengatakan, “Ruangguru bangga menjadi bagian dari ASEAN DLP dalam membangun ruang digital yang lebih aman. Selama dua tahun program ini berjalan, kami telah mengedukasi lebih dari 12.000 pelajar dan guru di seluruh Indonesia yang akan menjadi agen perubahan untuk memperkuat kesadaran literasi digital di komunitas mereka.”
Baca Juga: Nih! Empat Tips dari Google Supaya Brand Dilirik Calon Pembeli
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR