Meta membagikan informasi terkini mengenai pendekatannya dalam melindungi integritas Pemilihan Umum (Pemilu) Indonesia yang akan berlangsung pada 14 Februari 2024. Hal ini mencakup kolaborasi Meta dengan mitra masyarakat sipil, Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) untuk mendukung program edukasi pemilih dan literasi digital, serta upaya berkelanjutan untuk memerangi misinformasi, konten berbahaya, dan meningkatkan transparansi iklan politik.
“Melindungi pemilu Indonesia adalah prioritas Meta. Kami terus berinvestasi dalam upaya menghubungkan masyarakat dengan informasi seputar pemilu dari sumber-sumber resmi terpercaya, sekaligus memerangi misinformasi, ujaran kebencian, dan campur tangan pemilih. Kami memiliki tim khusus yang fokus terhadap berbagai upaya untuk menjaga integritas platform kami menjelang pemilu. Ke depannya, kami juga berkomitmen untuk melanjutkan upaya ini bersama dengan organisasi masyarakat sipil dan otoritas pemilu menjelang, selama, dan setelah hari pemungutan suara,” ujar Karissa Sjawaldy - Public Policy Manager, Meta Indonesia.
Menyambut Pemilu 2024, Meta membentuk tim operasi pemilu khusus untuk memantau dan mengatasi berbagai risiko yang kemungkinan muncul. Tim operasi ini terdiri dari para ahli internal di tim Meta di berbagai negara – termasuk yang dapat berbahasa Indonesia dan mengerti konteks yang terjadi di Indonesia. Pendekatan ini mencakup membatasi penyebaran misinformasi, memperluas kemampuan pemeriksaan fakta, dan meningkatkan transparansi seputar iklan yang dilihat para pengguna di platform Meta.
Meta bekerja sama dengan mitra masyarakat sipil serta Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dalam meningkatkan berbagai upaya menjelang pemilu bulan Februari mendatang. Meta juga telah memberikan pelatihan peningkatan kapasitas untuk berbagai lembaga pemerintah, organisasi pemantau pemilu, LSM, serta kandidat politik untuk memberi informasi kepada mereka tentang kebijakan, layanan, transparansi iklan, dan alat pelaporan yang relevan. Selain itu, perusahaan juga mengadakan pelatihan bagi tim kerja KPU dan Bawaslu, serta bekerja sama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) untuk menyelenggarakan lokakarya bagi jurnalis dari kota-kota di luar Jakarta.
“Kolaborasi kami dengan Meta mencerminkan komitmen bersama untuk melakukan edukasi kepada masyarakat agar lebih bijak dalam mencari dan berbagi informasi terkait pemilu. Kami harap sinergi ini akan membantu menciptakan lingkungan digital yang aman, transparan, dan dapat dipercaya menjelang pemilu mendatang,” ujar Lolly Suhenty, S.Sos.I., M.H, anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum.
Inisiatif lain dari Meta untuk mendukung integritas pemilu di Indonesia dan komunitasnya meliputi:
Edukasi pemilih:
Meta meluncurkan program pendidikan kewarganegaraan, Bijak Bersuara, untuk mempromosikan informasi tentang topik-topik utama literasi digital terkait pemilu. Hal ini termasuk informasi dan tips bagaimana mengatasi misinformasi, bersikap bijak dalam berkomunikas di dunia digital, dan tetap aman saat menggunakan platform digital. Selain itu, ARlection, sebuah kompetisi kolaborasi antara Meta dan Hacktiv8, juga hadir untuk mengajak para peserta menciptakan efek atau filter di Instagram dan Facebook bertemakan Pemilu 2024 dengan menggunakan teknologi AR.
Kemitraan untuk pengecekan fakta pihak ketiga:
Meta bermitra dengan Kompas, Tempo, Liputan6, Tirto, Mafindo, dan Agence France-Presse (AFP) yang akan melakukan pengecekan atau review terhadap konten misinformasi viral yang beredar dalam bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.
Program literasi digital:
Meta meluncurkan program unggulan literasi digitalnya, Asah Digital, di Indonesia pada tahun 2019 untuk memberdayakan masyarakat Indonesia, khususnya kaum muda, dengan keterampilan literasi digital dan mempromosikan kewarganegaraan digital yang bertanggung jawab. Program ini menyediakan sumber daya dan modul pendidikan melalui kemitraan dengan lima organisasi masyarakat sipil guna membantu masyarakat Indonesia mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan menumbuhkan kewarganegaraan digital yang bertanggung jawab dalam komunitas mereka.
Meta telah membentuk program Asah Digital 2023 untuk menjangkau pemilih muda dan pemula di Indonesia, yang mencakup lebih dari 50% kelompok pemilih, di berbagai penjuru Nusantara melalui kemitraan dengan Love Frankie, USAID, dan YCAB Foundation.
Roadshow literasi digital diselenggarakan oleh WhatsApp, ICT Watch, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Bawaslu serta KPU di delapan kota di Indonesia yang paling rawan konflik pemilu menurut Indeks Keamanan Pemilu Bawaslu. Kota-kota tersebut antara lain Ternate, Manado, Pekanbaru, Kupang, Samarinda, Jakarta, Jayapura, dan Bandung. Seminar dan lokakarya ini bertujuan untuk mencegah penyebaran misinformasi selama masa pemilu.
Berkolaborasi dengan ICT Watch, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta 178 mitra komunitas; Meta meluncurkan kampanye literasi digital online, #BertemanAman. Kampanye ini berfokus pada amplifikasi konten edukasi tentang keamanan dan privasi digital, dan telah menjangkau lebih dari 8 juta orang sejak tahun 2022. Pengguna dapat mengikuti akun Instagram @bertemanaman yang berfokus pada edukasi tentang bagaimana menciptakan ruang digital yang aman selama periode kampanye pemilu.
Pengingat dan Stiker Pemilu yang akan diaktifkan pada Hari Pemilu
Pengingat Hari Pemilu adalah notifikasi Facebook dan Instagram di bagian atas Feed akun pengguna yang mengingatkan mereka untuk memilih dan mengarahkan mereka ke informasi resmi tentang pemungutan suara.
Di Instagram, akan ada stiker yang dapat digunakan di Stories pengguna untuk menunjukkan partisipasi mereka dalam pemilu. Pengguna yang mengetuk Stiker di Stories pengguna lain mendapatkan opsi untuk mengklik informasi resmi tentang pemungutan suara.
Baca Juga: Microsoft AI Speech Bikin Video Pengguna Berbicara Hanya Pakai Ini
Baca Juga: OnePlus Luncurkan Layanan AI Music Studio, Membuat Musik Makin Mudah
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR