Saat ini teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan telah memasuki setiap lapisan industri tidak terkecuali industri fesyen. Penelitian terbaru Cornell University menyoroti kemampuan AI yang disebut "Sewformer" untuk merekonstruksi desain baju berdasarkan gambar input, menghasilkan produk tiruan dengan tingkat kemiripan mencapai 95,7%.
"AI kini berhasil menciptakan model baju yang cepat dan sangat mirip dengan aslinya," ujar para peneliti seperti dilansir BGR.
Para peneliti membangun database "SewFactory" dengan satu juta jenis pakaian dan variabel lainnya yang memungkinkan Sewformer memprediksi dan memproduksi data baru sesuai dengan konten yang ada.
Jutaan model pakaian tersebut juga terdiri dari banyak variabel, mulai dari bentuk, pola jahitan, hingga model dan warna asli baju tersebut. Selain itu, SewFactory juga diisi dengan beragam bentuk tubuh hingga pose manusia, boleh jadi yang sudah disesuaikan dengan jutaan model baju tadi.
Penerapan teknologi Sewformer tidak hanya relevan dalam industri fesyen, tetapi juga dapat digunakan dalam pengembangan game. Pengembang game dapat menciptakan versi digital dari pakaian yang dikenakan oleh karakter game menggunakan teknologi AI. Meskipun potensial untuk industri garmen dan pakaian, peneliti belum menjelaskan sejauh mana teknologi seperti Sewformer akan diadopsi secara luas atau bagaimana akan diterapkan di dunia nyata. Riset ini menggambarkan bahwa AI dapat berhasil meniru desain fesyen dan pola dari dunia nyata.
Pakai AI
Merek fesyen yang berbasis di New York, Collina Strada meluncurkan koleksi musim panas 2024 yang rancangannya dibantu oleh artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan (AI) dalam New York Fashion Week. Kehadiran AI menandai kemajuan yang sangat penting bagi masa depan industri mode. The National News melaporkan acara fashion Collina Strada yang dimiliki oleh Hillary Taymour selalu menghadirkan pesona dengan pakaian cerah, gerakan model yang energetik, dan daya tarik visual yang memukau.
Meskipun melibatkan peran AI, keindahan produk yang mereka tampilkan sama sekali tidak terasa dibuat-buat dan terlihat orisinal. Lantas, bagaimana proses teknologi AI merancang desain koleksi baju Collina Strada?
Pertama, Collina Strada memasukkan seluruh data arsip merek ke dalam sistem AI. Setelah itu, AI akan menghasilkan ide-ide desain baru. Selama beberapa minggu, tim bekerja keras untuk mengolah dan menyempurnakan desain yang dihasilkan oleh AI agar sejalan dengan visi desainer. Hasil akhirnya, Collina Strada mewujudkan dari bentuk digital ke pakaian nyata.
Koleksi ini berhasil menciptakan harmoni yang elegan antara ekspresi kreatif manusia dan potensi yang ditawarkan oleh AI. Visual yang mencolok disatukan dengan elemen-elemen khas yang disesuaikan dengan cermat, menghasilkan koleksi yang nyata dan memukau secara visual.
Mulai dari rok yang berkerut seperti parasut yang dipadukan dengan hoodie hingga celana pendek dengan rok samping yang melengkung di salah satu pinggul, setiap potongan pakaian merefleksikan sentuhan segar dan tak terduga pada desain tradisional.
AI telah membawa nuansa segar pada koleksi ini, dengan menyederhanakan elemen yang lebih unik, sehingga memberikan sentuhan visual yang menarik dan mengundang perhatian. Atasan bermodel kamisol diperpendek menjadi gaun mini, sementara setelan sutra dengan hiasan renda diberikan sentuhan awan tulle yang menawan di bagian belakang.
Baca Juga: AS Khawatir ByteDance Kembangkan Chatbot AI Pesaing ChatGPT
Baca Juga: OpenAI Daftarkan Merek Dagang Model AI GPT-6 dan 7 di China
Source | : | bgr |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR