Salesforce baru saja merilis laporan “State of IT” terbarunya. Terdapat sejumlah temuan pada laporan tersebut yang dikedepankan Salesforce via rilis yang InfoKomputer terima beberapa waktu lalu. Temuan-temuan yang dikedepankan Salesforce itu merupakan temuan-temuan yang berasal dari studi yang dilakukan terhadap berbagai organisasi yang ada di Indonesia. Laporan State of IT sendiri diklaim membahas pendapat para pemimpin TI di dunia dan menyoroti tren TI yang berdampak pada organisasi. Sejumlah temuan yang dikedepankan Salesforce, seperti perihal AI generatif, bisa memberikan gambaran kepada para organisasi di tanah air akan tren TI dan dampaknya terhadap tim/departemen TI dus organisasi.
Studi yang menjadi dasar dari laporan State of IT terbaru Salesforce disebutkan melibatkan lebih dari 4.000 pemimpin TI di 28 negara di dunia, termasuk Indonesia. Khusus Indonesia, studi bersangkutan melibatkan 150 pemimpin TI. Seperti telah dikatakan sebelumnya, Laporan State of IT menyoroti tren TI yang berdampak pada organisasi. Beberapa di antaranya adalah perubahan pada langkah-langkah pengembangan aplikasi, kesenjangan yang makin besar antara permintaan dan ketersediaan layanan TI, serta dampak transformatif dari otomatisasi dan AI (artificial intelligence). Dengan gambaran akan tren TI dan dampaknya, organisasi sewajarnya bisa mengambil langkah-langkah yang tepat.
“Dalam iklim ekonomi saat ini, AI yang terpercaya dapat berkontribusi besar bagi para pemimpin TI di Indonesia. Terutama, bagi mereka yang tengah menghadapi berbagai tekanan dalam memenuhi tuntutan bisnis dan kebutuhan pelanggan yang terus berubah,” ujar Gavin Barfield (Vice President & Chief Technology Officer, Solutions, ASEAN Salesforce). “Seiring dengan upaya Indonesia untuk memperkuat ekosistem AI secara nasional, para pemimpin TI pun harus bisa memanfaatkan keunggulan yang ditawarkan oleh AI dan otomatisasi, agar dapat semakin meningkatkan kecepatan, produktivitas, dan personalisasi dalam skala besar.”
Terdapat empat temuan atau poin penting yang dikedepankan Salesforce dari laporan State of IT terbarunya kepada InfoKomputer. Keempat temuan tersebut adalah seperti berikut ini.
1. AI Generatif akan Merevolusi Bidang TI
Salesforce menemukan bahwa sebanyak 87% pemimpin TI di Indonesia mengatakan peran AI dalam organisasinya sudah cukup diakui. Persentase ini pun diperkirakan akan terus meningkat. Pasalnya, 86% dari para pemimpin TI di tanah air meyakini bahwa AI generatif akan segera memainkan peran penting dalam organisasinya. AI Generatif akan merevolusi bidang TI. Namun, banyak pemimpin TI di Indonesia yang memiliki kekhawatiran terhadap praktik etika terkait AI generatif. Sebanyak 53% pemimpin TI di tanah air memiliki kekhawatiran itu. Alhasil, mereka melihat AI generatif dan perannya di organisasi dengan penuh kehati-hatian.
2. Kapasitas Tim TI Terkuras dengan Adanya Transformasi Digital
Dengan adanya transformasi digital di organisasi, Salesforce menemukan ada beberapa penyesuaian penting yang perlu dilakukan oleh tim TI dalam aktivitas kerjanya. Penyesuaian itu meliputi perubahan target atau KPI, tuntutan kebutuhan bisnis, evolusi teknologi, dan tekanan ekonomi. Sebanyak 47% organisasi TI di Indonesia menghadapi kesulitan dalam menjawab berbagai tuntutan bisnis yang ada. Situasi ini diprediksi menjadi makin menantang karena 69% dari para pemimpin TI di tanah air memproyeksikan adanya peningkatan permintaan layanan TI selama 18 bulan ke depan. Layanan TI tentunya tidak mesti sepenuhnya disediakan oleh departemen TI secara internal. Alhasil, 91% pemimpin TI di tanah air makin terdorong pula untuk berfokus pada efisiensi operasional.
3. Adanya Dorongan untuk Meningkatkan Upaya Pengembangan Aplikasi
Permintaan terhadap pengembangan aplikasi terus meningkat, baik yang ditujukan bagi kebutuhan pelanggan eksternal maupun karyawan internal. Namun, Salesforce menemukan bahwa hanya 50% dari organisasi di Indonesia yang bisa mengimbangi meningkatnya permintaan tersebut. Untuk menaikkan kapasitas kerjanya, 74% organisasi di tanah air pun sudah mengadopsi low-code atau no-code. Selain itu, 63% di antaranya juga menerapkan konsep komposabilitas; blok pengembangan yang terstandarisasi dapat digunakan kembali untuk menggantikan beberapa “kode khusus”.
4. Tim TI Harus Mempertimbangkan Semua Opsi Guna Menjamin Keamanan
Perkembangan teknologi memang membawa berbagai inovasi, tetapi hal itu bisa pula mengakibatkan timbulnya celah atau kelemahan baru pada sistem cyber security alias keamanan siber sebuah organisasi. Celah atau kelemahan tersebut tentunya bisa dieksploitasi oleh para cyber criminal alias penjahat siber. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa Salesforce menemukan sebanyak 60% pemimpin TI di Indonesia sedang mengalami kesulitan dalam menyeimbangkan antara tuntutan bisnis dan keamanan. Tim TI harus mempertimbangkan semua opsi cyber security yang ada. Sebanyak 68% organisasi TI di tanah air pun telah menerapkan enkripsi data dan sejumlah 46% sudah menggunakan multifaktor untuk autentikasi.
Penulis | : | Cakrawala Gintings |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR