Menanggapi tantangan dan tren yang ada, para pemimpin di Asia Pasifik menyatakan akan memprioritaskan sejumlah strategi guna meningkatkan tingkat keterampilan karyawan dan mengurangi risiko yang dihadapi bisnis:
Pemimpin Bisnis Utamakan Kolaborasi
Penelitian ini juga menemukan bahwa kompleksitas dan tantangan yang berlangsung saat ini menjadikan peran pemimpin bisnis sangat fokus. Untuk itu, menurut laporan ini, para pemimpin memprioritaskan beberapa sifat kepemimpinan yang dibutuhkan dalam mengarungi disrupsi ekonomi dan teknologi saat ini:
Marjet Andriesse, Senior Vice President & General Manager, APJC, Red Hat menilai daya tahan ekonomi kawasan Asia Pasifik tetap kuat meski tengah menghadapi kerumitan dan tantangan.
“Saat perusahaan ingin meningkatkan kesiapan mereka di masa depan menghadapi pertumbuhan dan transformasi, kami di Red Hat bersemangat untuk mendukung pelanggan kami menghadapi berbagai hal yang akan datang sehingga mereka bisa membuka potensi di dunia,” ujarnya.
“Di seluruh wilayah Asia Pasifik, tantangan ekonomi secara negatif berdampak terhadap profitabilitas sebagian besar perusahaan. Merespon hal tersebut, banyak perusahaan ingin meningkatkan produktivitas dengan memprioritaskan investasi di area-area seperti komputasi cloud, platform data dan generative AI. Namun implementasinya tidak mudah karena mereka bergumul dengan biaya investasi yang dibutuhkan dan keterampilan digital di tengah semakin banyaknya kekhawatiran mengenai keamanan siber,” ujar Charles Ross, Principal of Policy & Insights, Economist Impact.
Baca juga: Red Hat Hadirkan Layanan Otomatisasi Ansible dengan AI Generatif
Baca juga: Gandeng EDGE DC, Kaopu Cloud Hadirkan Layanan Edge Cloud di Indonesia
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR