Tahun baru, resolusi baru. Adakah di antara Anda yang punya resolusi dalam meningkatkan kapasitas diri, terutama dari sisi hardskill?
Misal menguasai bahasa asing baru, atau keterampilan yang bisa menunjang karir Anda, atau bahkan bisa menjadi penunjang untuk pekerjaan sampingan?
Tahukah Anda, bahwa di tahun ini dan kedepannya, skill di bidang teknologi dan keterampilan berbahasa asing menjadi dua skill strategis yang sangat penting.
Hal ini didorong oleh masifnya digitalisasi dan penggunaan sektor teknologi di hampir semua industri.
Agen perekrutan Michael Page pernah mendaftar sejumlah pekerjaan yang memiliki kebutuhan SDM yang tinggi atau selalu getol membuka lowongan pekerjaan.
Ternyata pekerjaan yang banyak dibutuhkan didominasi di sektor teknologi, mulai dari DevOps Engineer, analis data, web developer, hingga ahli keamanan siber.
Seluruh karier tersebut tidak memerlukan latar belakang pendidikan di bidang teknologi asalkan menguasai job desc yang bersangkutan.
Khusus untuk ahli keamanan siber, kebutuhannya tinggi karena sejumlah faktor. Pertama kebutuhan yang melonjak belum sebanding dengan supply ahlinya.
Di Indonesia saja, berdasarkan data BSSN tercatat kasus kejahatan siber melonjak hingga hampir tujuh kali lipat pada tahun 2019 yakni sebesar 98,2 juta serangan, jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 12,8 juta serangan.
Selain skill di bidang teknologi, bahasa asing merupakan keterampilan yang banyak dibutuhkan.
Tahukah Anda, mempelajari bahasa asing dapat memberikan kesempatan untuk bekerja di luar negeri dan memperluas pengalaman hidup secara profesional maupun personal? Lalu, bahasa apa yang bisa kita mulai pelajari?
Jika melihat topik viral di media sosial, akhir-akhir banyak postingan yang berisi testimoni mengenai pekerja terampil Indonesia yang berkarir di luar negeri, salah satunya Jepang.
Negeri matahari terbit ini memang getol menarik minat pekerja asing untuk bekerja di beberapa sektor, karena sejumlah alasan mulai dari angka populasi yang semakin menurun, banyaknya sektor padat karya yang memerlukan tenaga manusia, hingga SDM Indonesia yang diminati karena keuletannya.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR