Penyelenggara Game Developers Conference (GDC) melaporkan survei tahunan mengenai industri game sekaligus menyoroti kekhawatiran pengembang teknologi artificiaI intelligence (AI) atau kecerdasan buatan generatif. Ada sebanyak 84 persen dari lebih dari 3.000 responden merasa prihatin terhadap etika AI dalam industri. Para pengembang AI khawatir pekerjaan mereka akan digantikan oleh AI dan terkena PHK. Mereka juga khawatir teknologi AI berpotensi melanggar hak cipta dan mencuri data game tanpa persetujuan.
Survei ini dilakukan pada bulan September 2023 tepat pada saat Epic Games mengumumkan akan memberhentikan lebih dari 800 karyawan dan sebelum PHK di studio Unity, Embracer Group, dan Bungie.
Responden GDC yang bekerja di bidang teknis seperti pemasaran, pemrograman, dan bisnis umumnya berpendapat bahwa AI akan berdampak positif pada pekerjaan mereka. Sementara responden yang berasal dari divisi kreatif seperti seni, narasi, dan jaminan kualitas merasa AI akan berdampak negatif pada pekerjaan mereka.
"Saya pikir mengganti pekerjaan seseorang sepenuhnya merupakan keprihatinan yang nyata. AI harus digunakan untuk meningkatkan kemampuan, bukan mengurangi tenaga kerja," kata salah seorang responden seperti dilansir The Verge.
Survei itu juga membahas pemilihan perangkat lunak mesin video game. Mayoritas responden sebanyak 33 persen menggunakan Unity atau Unreal Engine. Kontroversi seputar kebijakan biaya runtime Unity yang meresahkan dan sebagian pengembang game mempertimbangkan membuat mesin game sendiri untuk menghindari praktik bisnis yang kontroversial.
"Kami telah mempertimbangkan pindah ke mesin game Godot, atau membuat [mesin permainan] kami sendiri, agar tidak perlu khawatir tentang praktik bisnis yang curang atau keinginan pemegang saham," salah satu tanggapan anonim yang dikutip dalam survei tersebut.
Kebijakan bekerja di kantor setelah pandemi menciptakan dampak negatif, mengingat lebih dari seperempat pengembang game diwajibkan kembali ke kantor. Mereka lebih nyaman dan leluasa bekerja dari rumah. Selain AI, kekhawatiran juga melibatkan krisis PHK dalam industri game. Lebih dari sepertiga responden melaporkan dampak PHK pada tingkat pribadi atau perusahaan.
"Studio tumbuh terlalu cepat selama pandemi dan orang-orang menghabiskan lebih sedikit uang untuk bermain game selama krisis biaya hidup," tulis tanggapan anonim.
Baca Juga: Keuntungan Coursera Meningkat Sejak Buka Kelas Pelatihan AI
Baca Juga: TikTok Kembangkan Fitur AI yang Dapat Ciptakan Lagu Sendiri
Source | : | The Verge |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR