Saat ini perusahaan-perusahaan raksasan di Amerika Serikat (AS) seperti Walmart, Delta Air Lines, T-Mobile, Chevron, dan Starbucks, bersama dengan merek-merek ternama Eropa seperti Nestle dan AstraZeneca menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk memantau dan menganalisis pesan yang dibagikan oleh karyawan.
Perusahaan itu mengontrak layanan dari perusahaan rintisan Aware yang baru berusia tujuh tahun yang berbasis di Columbus, Ohio, untuk melakukan pemantauan percakapan di antara staf mereka. Jeff Schumann (CEO Aware) mengatakan penggunaan teknologi AI Aware membantu perusahaan menangkap risiko dalam komunikasi sehari-hari dan mengidentifikasi sentimen karyawan secara langsung, berbeda dengan metode survei tahunan.
"Melalui produk analitik Aware, klien dapat melihat bagaimana tanggapan karyawan dari kelompok usia atau wilayah tertentu terhadap kebijakan atau kampanye baru perusahaan," katanya.
Meskipun AI Aware dapat mengenali isu-isu sensitif seperti penindasan atau pelecehan dalam teks, alat AI itu tidak dapat menandai individu secara langsung, tetapi ada kemungkinan menggunakan alat terpisah jika ada ancaman serius yang telah ditentukan sebelumnya.
"Model AI Aware juga mampu membaca teks dan memproses gambar, juga dapat mengidentifikasi penindasan, pelecehan, diskriminasi, ketidakpatuhan, pornografi, dan perilaku lainnya," katanya seperti dikutip dari CNBC Internasional.
AstraZeneca menyatakan mereka hanya menggunakan produk eDiscovery, bukan untuk memantau sentimen karyawan. Delta mengkonfirmasi bahwa mereka menggunakan analitik dan eDiscovery dari Aware untuk mengamati tren dan sentimen, sementara Jutta Williams dari Humane Intelligence menyoroti kekhawatiran etis terkait dengan penggunaan AI dalam pengawasan karyawan.
Penggunaan teknologi AI untuk mengawasi karyawan adalah bagian dari tren pasar AI yang semakin berkembang, dengan perusahaan seperti Aware melaporkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun Aware memiliki pangsa pasar yang kuat, ada juga pesaing utama seperti Qualtrics, Relativity, Proofpoint, Smarsh, dan Netskope di bidang ini.
Pendapatan Aware telah melonjak rata-rata 150% per tahun selama lima tahun terakhir. Eata-rata pelanggan Aware memiliki sekitar 30,000 karyawan. Namun, Aware bukan pemain tunggal. Startup ini memiliki pesaing utama a.l. Qualtrics, Relativity, Proofpoint, Smarsh dan Netskope. Berdasarkan standar industri, Aware memiliki struktur organisasi yang tetap ramping. Perusahaan terakhir kali mengumpulkan dana pada tahun 2021, ketika berhasil mengantongi investasi sebesar USD 60 juta dalam putaran.
Baca Juga: Inggris Siapkan Rp2 Triliun Kembangkan Kemandirian Teknologi AI
Baca Juga: Percepat RAM Etika AI, Indonesia Siap Gandeng ASEAN dan Asia Pasifik
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR