Google memiliki layanan penyimpanan cloud Google One yang memiliki lebih dari 100 juta pelanggan. Google pun meningkatkan kemampuan Google One dengan menghadirkan layanan berbayar AI Premium Google One yang mengunggulkan kemampuan fitur artificial intelligence .
"Kami ingin memperluas cakupan peluncuran AI Premium. Peningkatan fitur AI Google One sangat penting untuk pertumbuhan berkelanjutan layanan tersebut," kata CEO Google Sundar Pichai seperti dikutip Gizmochina.
Google membanderol layanan AI Premium Google One senilai USD19,99 atau sekitar Rp 313 ribu per bulan. Cloud Google One diperkenalkan sebagai platform canggih yang berdasarkan model AI Gemini Google. Dikutip dari sumber yang sama, Google One menyediakan otomatisasi draf di Gmail, mengelola konten slide, serta memberikan visualisasi data spreadsheet yang lebih baik.
Saat ini Google masih menyediakan layanan premium Google One itu secara gratis hingga 31 Juli 2024, dan bagi mereka yang sebelumnya telah berlangganan paket penyimpanan 5 terabyte. Fitur AI premium di Google One dapat dinikmati oleh seluruh pelanggan Google, termasuk pengguna Google Fi Unlimited dan pelanggan yang sudah berlangganan Google One melalui penagihan pihak ketiga.
Pichai juga menyampaikan bahwa Google One telah mencapai lebih dari 100 juta pelanggan, sementara YouTube Music Plus Premium juga mencapai jumlah yang sama. "Ini merupakan pencapaian yang menarik, dengan jumlah pelanggan Google dan YouTube mencapai 100 juta secara bersamaan," ujar Pichai.
Ganti Nama Gemini
Raksasa teknologi Google baru saja mengumumkan bahwa chatbot AI (artificial intelligence) miliknya, Bard, telah resmi berganti nama menjadi Gemini. Pengumuman itu bersamaan dengan peluncuran aplikasi mobile (Android dan iOS) Gemini di Amerika Serikat.
Perusahaan juga mengatakan bahwa aplikasi ini nantinya akan segera tersedia di lebih banyak negara dan bahasa. Dikutip dari Cointelegraph, wakil presiden dan manajer umum untuk Google Assistant dan Bard, Sissie Hsiao, mengumumkan bahwa chatbot AI berusia 11 bulan milik perusahaan tersebut kini telah menggunakan nama yang sama dengan LLM (large language model) yang diadopsinya.
Gemini mewakili LLM Google yang paling canggih yang disebut Ultra 1.0. Perusahaan mengeklaim bahwa AI ini "jauh lebih mampu melakukan tugas-tugas yang sangat kompleks seperti koding, penalaran logis, hingga berkolaborasi dalam proyek-proyek kreatif."
Menurut posting blog perusahaan, versi premium dari chatbot, chatbot Gemini Advanced bahkan memungkinkan percakapan yang lebih panjang, lebih rinci dan pemahaman yang lebih baik tentang konteks dari petunjuk sebelumnya. Chatbot ini bisa menjadi tutor pribadi, membantu pengkodingan tingkat lanjut dan bertukar pikiran tentang proyek-proyek kreatif.
Gemini Advanced bakal tersedia melalui langganan Google One AI Premium seharga $20 per bulan, dan akan segera diintegrasikan ke dalam layanan Google seperti Gmail, Documents, Spreadsheet, dan Slide. Versi mobile Gemini dapat menghasilkan keterangan untuk foto, menjawab pertanyaan tentang artikel, melakukan panggilan, dan mengontrol perangkat rumah pintar. Gemini bertujuan untuk menjadi asisten AI multimodal yang bisa diajak bicara.
"Kami bekerja sama dengan regulator lokal untuk memastikan bahwa kami mematuhi persyaratan lokal sebelum kami dapat berekspansi," kata Hsiao.
Perubahan nama Bard menjadi Gemini bisa dibilang menjadi strategi baru yang dilakukan Google untuk menantang ChatGPT besutan OpenAI. OpenAI yang didukung Microsoft merilis versi pertama ChatGPT pada November 2022, dan memperbaruinya dengan GPT-4 pada Maret tahun lalu.
Baca Juga: Kini Perusahaan Pakai Solusi AI Aware Pantau Komunikasi Karyawan
Baca Juga: Gandeng Baidu, Lenovo Integrasikan Chatbot AI Ernie ke dalam HP
Source | : | Gizmochina |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR