Intel meluncurkan Intel Foundry, sebuah inisiatif untuk memperkenalkan sistem pengecoran yang berkelanjutan, terutama untuk era kecerdasan buatan (AI). Langkah itu merupakan bagian dari strategi Intel dalam meningkatkan kemampuan manufaktur chipnya sambil tetap memperhatikan keberlanjutan.
Intel Foundry memperkenalkan berbagai pelanggan dan pemimpin industri dalam proses pengecoran pertamanya. Acara tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh seperti Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo, CEO Arm Rene Haas, CEO Microsoft Satya Nadella, CEO OpenAI Sam Altman, dan lainnya.
Intel Foundry memiliki rencana proses dan peta jalan yang melibatkan node Intel 14A dan evolusi node khusus lainnya, dengan komitmen terhadap lima node dalam empat tahun (5N4Y). Intel juga berencana untuk memperkenalkan solusi inovatif seperti solusi backside power dari Intel 18A pada tahun 2025. Roadmap itu akan menggabungkan kemajuan teknologi proses Intel 3, Intel 18A, dan Intel 14A untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik.
CEO Intel, Pat Gelsinger mengatakan teknologi AI telah mengubah dunia dan paradigma teknologi dan membuka peluang baru bagi para desainer chip di seluruh dunia.
"Dengan Intel Foundry, Intel berharap dapat membantu perusahaan manufaktur chip menciptakan pasar baru dan mengubah cara dunia menggunakan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat," katanya.
Beli Perusahaan Software AI
Intel membentuk perusahaan AI terbaru, Articul8 AI (dibaca: articulate AI) yang fokus mengembangkan perangkat lunak atau software AI dengan dukungan dari DigitalBridge Group dan investor lainnya. Kerjasama itu melibatkan teknologi AI korporat antara Intel dan Boston Consulting Group (BCG). Articul8 AI, yang tidak akan menjadi perusahaan publik, dipimpin oleh Arun Subramaniyan.
"Banyak pelanggan potensial yang khawatir terkait memberikan data kepada perusahaan komputasi awan besar untuk keperluan AI.
Pelanggan juga khawatir tentang biaya yang tidak terkendali jika ribuan karyawan mereka mulai menggunakan sistem tersebut. Kami benar-benar berusaha mengatasi kesenjangan terbesar dalam AI generatif saat ini," kata Subramaniyan seperti dikutip Reuters.
Sebagai pemain kunci dalam ambisi AI perusahaan Intel, Articul8 AI memiliki posisi strategis untuk mengatasi tantangan transisi AI generatif dari pembuktian konsep ke produksi dengan aman dan hemat biaya. Intel menggunakan superkomputer untuk mengembangkan sistem AI generatif yang dapat membaca teks dan gambar. Kemudian, Intel memodifikasi sistem itu supaya dapat dijalankan di pusat data milik BCG untuk membantu mengatasi kekhawatiran privasi dan keamanan BCG.
"Kami berkomitmen untuk mengatasi hambatan dalam lanskap AI yang berkembang pesat," ujarnya.
Langkah ini adalah upaya Intel untuk mencari modal eksternal untuk unit bisnisnya, setelah memisahkan Mobileye Global. Investor Articul8 termasuk DigitalBridge, Fin Capital, Mindset Ventures, Communitas Capital, GiantLeap Capital, GS Futures, dan Zain Group.
Intel fokus memajukan teknologi AI generatif untuk berbagai sektor seperti jasa keuangan, ruang angkasa, semikonduktor, dan telekomunikasi, dengan penekanan pada privasi dan keamanan. Meskipun menghadapi tantangan etis dan transparansi, Articul8 AI diharapkan bersaing di industri AI perusahaan.Terlepas dari tujuannya yang ambisius, Articul8 menghadapi tantangan terkait dengan pertimbangan etis, transparansi, akuntabilitas, dan definisi pengembangan AI yang bertanggung jawab yang terus berkembang.
Namun, dengan sumber daya Intel yang luas, kepemimpinan yang berpengalaman, dan sistem AI generatif yang kuat yang siap diterapkan, Articul8 AI siap memberikan dampak signifikan di bidang AI perusahaan, bersaing dengan raksasa industri seperti Nvidia, OpenAI, Google, Stability AI, dan Antropis.
Baca Juga: Google Kenalkan Bahasa AI Gemini 1.5, Lebih Canggih dari GPT-4 Turbo
Baca Juga: Kini Adobe Acrobat Reader Punya Fitur Chatbot AI Assistant
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR