Didorong oleh pergerakan digitalisasi yang pesat di Asia Tenggara (SEA), para ahli di Kaspersky memperkirakan lanskap ancaman keamanan siber di tahun 2024 ini. Menurut Kaspersky, bahaya phishing, penipuan online, banyak pelanggaran data, dan gangguan layanan keuangan terlihat terus menyasar organisasi dan individu di wilayah tersebut.
Pada tahun 2023, Kaspersky mengungkapkan bahwa mereka telah melindungi hampir satu dari setiap dua pengguna di Indonesia (31,4%) dari ancaman online.
Untuk memberdayakan bisnis dan organisasi agar selangkah lebih maju dalam menghadapi tantangan dan kebutuhan yang berkembang ini, Kaspersky menghadirkan Kaspersky Unified Monitoring and Analysis Platform (KUMA).
KUMA adalah konsol terpadu untuk memantau dan menganalisis insiden keamanan informasi untuk membantu bisnis dan organisasi agar tetap aman menghadapi tantangan yang berkembang dengan cepat di dunia siber.
“Para pelaku ancaman siber semakin banyak menggunakan taktik yang beragam untuk melancarkan serangan bertarget yang canggih. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan sistem yang dapat memantau aktivitas jaringan, seperti informasi keamanan dan manajemen insiden,” komentar Dony Koesmandarin, Territory Manager untuk Indonesia di Kaspersky.
“Dengan peluncuran KUMA, kami berharap dapat memberdayakan para ahli teknologi untuk menangani insiden keamanan siber yang kompleks dengan deteksi dan respons yang lebih luas, untuk meningkatkan keamanan dunia maya di Indonesia,” lanjut Dony.
KUMA memperluas kemampuan analis, memungkinkan bisnis dan organisasi mengoptimalkan anggaran untuk keamanan siber, memberikan perlindungan pada tingkat optimal.
Salah satu keunggulan KUMA dibuktikan saat para ahli Kaspersky bulan Juli 2023 lalu menemukan kampanye Advanced Persistent Threat (APT) seluler saat memantau lalu lintas jaringan jaringan Wi-Fi perusahaan.
Setelah analisis lebih lanjut, peneliti perusahaan menemukan bahwa pelaku ancaman siber telah menargetkan perangkat iOS milik puluhan karyawan perusahaan, mendistribusikan eksploitasi zero-click melalui iMessage untuk menjalankan malware dan mendapatkan kendali penuh atas perangkat dan data pengguna.
Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky menjelaskan, “Dalam hal keamanan siber, sistem operasi yang paling aman sekalipun dapat disusupi. Karena para pelaku Advanced Persistent Threat (APT) terus mengembangkan taktik mereka dan mencari kelemahan baru untuk dieksploitasi, dunia bisnis harus memprioritaskan keamanan sistem mereka.”
“Hal ini melibatkan penyediaan alat terbaru bagi karyawan dan tim teknis untuk secara efektif mengenali dan mempertahankan diri dari potensi ancaman serta remediasi insiden secara tepat waktu,” lanjutnya.
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR