Smart City Summit & Expo 2024 resmi dibuka di Taipei, Taiwan dua hari lalu. Diselenggarakan oleh Taipei Computer Association, National Development Council, dan Pemerintah Kota Kaohsiung di dua kota di Taiwan, Taipei dan Kaohsiung, SCSE (Smart City Summit & Expo) 2024 akan berlangsung sampai 22 Maret untuk Taipei dan sampai 23 Maret untuk Kaohsiung. Adapun SCSE 2024 di Kaohsiung akan dibuka pada 21 Maret. Tak hanya menunjukkan kepada dunia aneka solusi Taiwan seperti AI (artificial intelligence — kecerdasan buatan) untuk kota pintar (smart city), pertemuan dan pameran kota pintar ini juga menekankan pentingnya kolaborasi untuk mengatasi aneka masalah kota-kota di dunia.
Mengambil tema “Digital and Green Transformation”, SCSE terbaru ini ingin menekankan perlunya pemerintah dan bisnis untuk mempercepat laju transformasi digital dan transformasi hijau. Sebagian pihak memang menilai bahwa transformasi digital dan transformasi hijau merupakan sebuah mata uang koin yang sama, hanya saja sisinya berbeda. Apalagi kota-kota di dunia merupakan penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca global.
Salah satu topik yang dikedepankan adalah AI yang merupakan salah satu teknologi digital populer sekarang dan bisa dibilang bagian dari transformasi digital masa kini. Selain itu, emisi net zero (net zero emissions) menjadi sebuah topik lain yang turut dikedepankan yang tentunya sejalan dengan transformasi hijau. Emisi net zero utamanya dikedepankan pada 2050 Net Zero City Expo yang dilangsungkan bersamaan dengan SCSE 2024. Mengambil tempat di Taipei Nangang Exhibition Center Hall 2, SCSE 2024 digelar di lantai 1 dan 2050 Net Zero City Expo di lantai 4. 2050 Net Zero City Expo sendiri adalah pameran yang menunjukkan implemntasi dari transformasi net zero yang ingin dicapai Taiwan pada tahun 2050 mendatang.
“Ini menandai edisi ke-11 dari Smart City Summit & Expo kami. Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh vendor dan agensi pemerintahan untuk dukungannya yang tiada henti. Selama pameran kami akan menampilkan bagaimana cara dalam memanfaatkan 5G dan AIoT untuk membangun negara pintar dan kota-kota net zero. Hal ini adalah untuk memberikan kualitas hidup yang lebih baik kepada seluruh masyarakat. Selama sebelas tahun terakhir, Taiwan telah menjadi suatu mitra yang sangat penting bagi negara-negara di dunia tatkala kita membangun kota pintar secara bersama-sama,” ujar Paul SL Peng (Chairman, of Taipei Computer Association).
Meningkat
Dibandingkan penyelenggaraan tahun lalu yang juga dilangsungkan di Taipei dan Kaohsiung, SCSE 2024 pun diklaim lebih besar. Pertemuan dan pameran tahun ini diklaim mengalami peningkatan sebesar 13% dari SCSE 2023 dengan total 600 peserta yang menggunakan 2.200 stan. Begitu pula lebih dari 2.000 pengunjung luar negeri dari 46 negara atau wilayah yang tumbuh 16% dari tahun lalu. Pengunjung yang dimaksud mencakup perwakilan dari 112 kota, lebih dari 400 delegasi pemerintah, dan 80 walikota, serta lebih dari 1.600 pengunjung korporat. Hal-hal tersebut sekaligus mencetak rekor baru dalam skala pameran dan audiens internasional.
“Pameran ini telah berlangsung selama sepuluh tahun, ini adalah tahun ke-11 kami,” kata Jason Chen (Chairman of the Taiwan Smart City Solutions Alliance). “Setiap kali kita telah melihat hal-hal baru, inovasi-inovasi baru, solusi-solusi baru. Dan ketika teknologi berkembang, kami sangat senang untuk melihat partisipan yang lebih banyak, baik dari sektor publik maupun swasta, datang mendemonstrasikan kesuksesan serta ide-ide yang baik, inovasi-inovasi yang baik. Tahun ini khususnya solusi-solusi pintar [smart solutions] berbasiskan kecerdasan buatan. Dan semua dari mereka menargetkan satu hal, target yang sama yang adalah untuk meningkatkan ESG [environmental, social, and governance] dan resiliensi dari kota-kota yang berarti kota-kota kita menjadi lebih pintar, dan itu adalah baik untuk Alliance [Taiwan Smart City Solutions Alliance] dan juga objektif bagi perusahaan yang sekarang datang ke ajang ini.”
Penulis | : | Cakrawala Gintings |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR