“Tujuan dari diadakannya pameran kota pintar adalah, di kota-kota di Taiwan adalah mencoba untuk menunjukkan industri solusi smart city Taiwan yang beragam...juga pameran tersebut akan membolehkan dedikasi dari bermacam-macam kota, industri, dan kawasan yang berbeda untuk mengeksplorasi peluang kolaborasi mengimplementasikan solusi pintar ini di luar negeri,” sebut Charles Lin (Wakil Walikota Kaohsiung). “Anda tahu bahwa 20% dari karbon dioksida berasal dari Kaohsiung. Jadi, bagi kami, berlari ke zero [berlari ke emisi net zero dan bukannya berjalan — ingin lebih cepat mencapai emisi net zero] adalah kelangsungan hidup. Kami perlu menggunakan solusi-solusi TIK untuk mengakselerasi berlari ke zero tersebut.”
Orang dan Kolaborasi
Melalui bincang-bincang para jurnalis internasional dengan panel yang terdiri dari Jason Chen, Charles Lin, Marc Elrich (County Executive, Montgomery County, Maryland, Amerika Serikat), Vitezslav Schrek (President, Vysočina Region, Republik Ceko), dan David Golding (Head of Global Innovation Partnerships, Innovate UK) terungkap pula bahwa dalam melakukan transformasi digital maupun transformasi hijau, seperti transformasi digital ke kota pintar, orang (people) adalah yang utama. Teknologi hanya membantu. Begitu pun dengan pentingnya kolaborasi berhubung bisa membantu mengatasi masalah yang dialami kota.
Alhasil, suatu kota yang ingin menjadi kota pintar perlu untuk mentransformasi masyarakatnya, misalnya mentransformasi perilakunya. Begitu juga dengan kota yang ingin menjadi kota yang ramah lingkungan. Kolaborasi sendiri merujuk pada bagaimana pameran seperti SCSE membuka mata pengunjung maupun peserta akan berbagai inovasi yang bisa membantu mengatasi permasalahan mereka. Perwakilan kota yang melihat suatu inovasi yang bisa membantu kota tersebut mengatasi masalah yang dialaminya bisa berkolaborasi dengan peserta yang menawarkan inovasi bersangkutan.
AI
Adapun sejumlah peserta SCSE 2024 yang menawarkan AI adalah Chunghwa Telecom, Far EasTone Telecommunications Co. Ltd., Taiwan Web Service Corporation, Taiwan SECOM Co., Ltd., dan Acer Group. Sementara, beberapa peserta 2050 Net Zero City Expo adalah National Development Council, Hon Hai Technology Group, Smart Startup Programs yang diwakili oleh Qualcomm Incorporated, ProLogium Technology Co., Ltd, dan National Taiwan Ocean University.
Chunghwa Telecom contohnya menawarkan kemampuan untuk memprediksi kondisi lalu lintas untuk 30 menit ke depan memanfaatkan big data dan AI. Merupakan salah satu penyedia layanan telekomuniasi seluler di Taiwan, Chunghwa Telecom memiliki data akan pergerakan para pengguna layanannya. Memanfaatkan AI, data tersebut plus lainnya bisa dianalisis untuk memperkirakan kondisi lalu lintas 30 menit ke depan. Kemampuan seperti ini antara lain sangat berguna tatkala diselenggarakannya suatu kegiatan seperti konser. Pemerintah kota bisa menerapkan strategi lalu lintas yang lebih optimal perihal kegiatan itu.
Begitu pula Taiwan SECOM Co., Ltd. yang misalnya menyediakan perangkat AIoT (artificial intelligence of things — AI + IoT (internet of things)) untuk lahan terbuka, situs konstruksi, dan tata letak bangunan. Memanfaatkan 5G, perangkat AIoT tersebut bisa memberikan data real-time kepada pemerintah kota. Alhasil, pemerintah kota bisa mengetahui kondisi lahan terbuka, situs konstruksi, dan tata letak bangunan bersangkutan serta bisa mengoptimalkannya, semuanya dengan cepat. Pemerintah kota antara lain bisa mengoptimalkan pembangunan suatu bangunan agar tidak terlambat.
Pada SCSE 2024 turut diselenggarakan METAEDU Smart Education Expo 2024 yang merupakan pameran pendidikan pintar. Terdapat berbagai peserta yang mengikuti METAEDU Smart Education Expo 2024 dan sebagian memanfaatkan AI untuk menenagai tawaran-tawarannya. Pada METAEDU Smart Education Expo 2024 tersebut sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, pun berbagi informasi perihal pemanfaatan AI untuk membantu meningkatkan pendidikan.
Penulis | : | Cakrawala Gintings |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR