HSBC resmi mengumumkan program “ASEAN Growth Fund” yang akan menggelontorkan dana senilai US$1 miliar untuk startup (perusahaan rintisan) digital di kawasan ASEAN.
Program ini bertujuan memberdayakan startup digital di kawasan ASEAN untuk mencapai skala ekonomi yang optimal, mengembangkan portofolio aset, serta mengakselerasi siklus bisnis dan ekspansi mereka.
“Kami sangat antusias dengan berkembangnya ekonomi digital di ASEAN, termasuk Indonesia,” kata Francois de Maricourt, Presiden Direktur HSBC Indonesia, dalam acara peluncuran HSBC Asean Growth Fund di Jakarta, Rabu (27/03/2024).
HSBC ASEAN Growth Fund fokus pada startup yang mengincar ekspansi ke pasar Asia Tenggara.
Pendanaan ini mendukung perusahaan di sektor ekonomi baru (new economy), korporasi dan lembaga keuangan non-bank dengan pertimbangan metrik operasional bisnis terkait portofolio aset generatif arus kas perusahaan, dibandingkan hanya berpatokan pada metrik keuangan tradisional.
Francois menambahkan, “HSBC memiliki sejarah panjang selama 140 tahun di Indonesia dalam mendukung pebisnis dan dunia usaha untuk berkembang pesat.”
“Peluncuran pendanaan terbaru ini memungkinkan kami untuk lebih mendukung perusahaan-perusahaan ekonomi baru (new economy) di Indonesia dan ASEAN, termasuk start-ups maupun perusahaan yang sedang berkembang, seiring dengan ekspansi mereka ke ASEAN dan akselerasi siklus bisnis.”
Hasil Survei Terbaru HSBC
Survei terbaru HSBC terhadap 600 perusahaan yang beroperasi di Asia Tenggara menunjukkan bahwa “digitalisasi operasional” adalah prioritas utama pebisnis, yang dipilih oleh 42% responden. Diikuti oleh “pertumbuhan di Asia Tenggara” (40%) dan “riset dan pengembangan” (37%).
Selain itu, investasi digital juga merupakan strategi bisnis utama bagi perusahaan di Indonesia, sebelum melakukan ekspansi ke pasar-pasar baru di ASEAN.
Hampir sembilan dari 10 (89%) memperkirakan perdagangan intra-ASEAN akan meningkat pada tahun 2024, dengan 32% memperkirakan peningkatan lebih dari 30%.
Survei tersebut juga menemukan bahwa delapan dari 10 (81%) perusahaan di Indonesia berencana untuk berinvestasi lebih banyak di ASEAN.
Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan 52% yang berniat meningkatkan investasinya di luar ASEAN.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR