Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), produsen terbesar prosesor dunia, terpaksa menghentikan proses produksi menyusul gempa besar yang melanda negara tersebut. Menurut juru bicara TSMC, saat ini mereka telah mengevakuasi karyawan dari area yang terkena dampak gempa. Mereka juga langsung melakukan analisis mendalam terkait dampak gempa terhadap mesin produksi.
Sebagai informasi, Taiwan baru saja mengalami gempa terbesar dalam 25 tahun terakhir. Gempa terjadi beberapa kali, dengan gempa terbesar mencapai skala 7,5 SR. Gempa besar ini menghancurkan beberapa gedung di kawasan timur Taiwan dan memunculkan peringatan tsunami di Taiwan maupun Jepang.
Tekanan Semakin Besar
TSMC sendiri saat ini adalah pemain sentral di pasar produksi prosesor. Saat ini mereka memegang 61% pangsa pasar produksi prosesor. Adalah TSMC yang memproduksi prosesor untuk perusahaan raksasa seperti Apple, Nvidia, dan Qualcomm. Di luar TSMC, Taiwan juga memiliki perusahaan pembuat prosesor yang lebih kecil seperti UMC.
Ada pula Micron Technology, perusahaan AS yang memiliki pabrik di Taiwan. Micron sendiri adalah perusahaan penting di pasar memori dan storage. Taiwan juga memiliki pemain penting di dunia semikonduktor seperti Mediatek, Realtek, dan ASE Technology.
“Sistem pengamanan TSMC berjalan normal saat terjadi gempa. Namun untuk menjamin keamanan karyawan, beberapa area harus dievakuasi sesuai prosedur perusahaan,” ungkap juru bicara TSMC. “Saat ini kami sedang mengkonfirmasi lebih detail dampak yang terjadi,” tambahnya.
Akan tetapi, peristiwa ini tentu menimbulkan kekhawatiran pasar. Hal ini terlihat dari harga saham TSMC yang turun 1,5%, sementara UMC turun 1%. Dalam konteks yang lebih luas, peristiwa ini semakin menambah tekanan bagi industri semikonduktor di Taiwan.
Pasalnya, Taiwan saat ini juga berada dalam ketegangan regional akibat perselisihannya dengan China. Jika disrupsi terus terjadi, baik dari sisi alam maupun politik, Taiwan akan kesulitan memenuhi kebutuhan microchip dunia. Padahal seperti disebut di atas, peran Taiwan sangat krusial dalam membuat microchip tersebut.
Hal inilah yang mendorong TSMC menyebar pabriknya secara geografis. Saat ini TSMC tengah membangun pabrik di AS, Jepang, dan juga Eropa. Namun proses pembangunan masih berjalan, dan pabrik-pabrik itu baru bisa beroperasi penuh dalam 2-3 tahun ke depan.
Jika TSMC (dan industri semikonduktor Taiwan) terus mengalami disrupsi seperti sekarang, bisa dipastikan pasar semikonduktor akan terganggu seperti era Covid kemarin. Dampaknya adalah suplai prosesor semakin berkurang dan harga melambung tinggi.
Semoga saja, itu tidak terjadi.
Penulis | : | Wisnu Nugroho |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR