Manfred Borer, CEO and Co-founder Koltiva, mengungkapkan “Kami melihat EUDR lebih dari sekadar peraturan; ini adalah sebuah sebuah misi, elemen penting dari Kesepakatan Hijau Eropa (European Green Deal), yang mendorong netralitas iklim pada tahun 2050.”
”Dengan mematuhi peraturan tersebut, akan semakin banyak perusahaan di dunia yang turut berkontribusi dalam upaya global memerangi deforestasi, faktor penting dalam perubahan iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati. Dengan tenggat waktu kurang dari satu tahun, kami menegaskan kembali komitmen kami untuk membantu dunia usaha dalam mencapai kepatuhan,” lanjutnya
”Kami mendukung perusahaan dengan solusi teknologi dan layanan yang menavigasi peraturan Uni Eropa mengenai deforestasi memanfaatkan platform ketertelusuran kami yang kuat, KoltiTrace, layanan pendampingan untuk pengadaan bahan baku berkelanjutan melalui KoltiSkills, dan solusi ahli untuk laporan uji kelayakan dan analisis EUDR yang komprehensif, Verifikasi Data,” papar Borer.
Regulasi tersebut mengharuskan kepatuhan lebih dari 50,000 perusahaan yang melakukan importasi atau memproses salah satu dari tujuh komoditas, termasuk minyak sawit, kakao, kopi, karet, kayu, kedelai, produk hasil ternak, dan turunannya seperti kulit dan mebel.
Selain itu, perusahaan non-Uni Eropa yang bergerak dalam aktivitas perdagangan di Eropa juga diwajibkan untuk mematuhi regulasi ini.
”Kami berkomitmen untuk memastikan proses kepatuhan yang cermat mulai dari pemetaan rantai pasok dan pengukuran risiko, verifikasi koneksi rantai pasok, pelatihan dan pemantauan, pemetaan deforestasi, mitigasi risiko, hingga laporan uji kelayakan dan analisis EUDR (due diligence),” pungkas Borer.
Baca Juga: Startup Agritech Koltiva Raih Pendanaan Seri A dari AC Ventures dkk
Baca Juga: Ada 56 Startup Unicorn Terbaru di China 2023, Terbanyak Startup AI
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR