Meskipun adaptasi identitas digital meningkat, diketahui bahwa kebutuhan akan identitas fisik dalam bentuk kartu masih dibutuhkan di beberapa sektor.
Sebanyak 46% end-user mengaku memerlukan foto pada kartu identitas fisik. Sementara itu, 59% mitra industri melaporkan bahwa pelanggan mereka juga masih membutuhkan hal yang sama.
Kondisi ini cenderung terjadi pada beberapa sektor tertentu, seperti: pemerintahan (25%), layanan kesehatan (27%), transportasi (29%), dan perhotelan (26%).
Industri-industri tersebut membutuhkan interkasi tatap muka dan memiliki syarat keamanan ketat yang sangat penting untuk mencocokkan tanda pengenal setiap individu.
Dapat dibayangkan jika wajah dokter atau pilot sebuah maskapai penerbangan tidak sesuai dengan tanda pengenal mereka.
Di sisi lain, beberapa lini bisnis justru makin tertarik untuk menerapkan identitas digital karena manfaatnya lebih baik bagi industri mereka.
Dari seluruh responden, 59% mengaku identitas digital lebih memberikan kenyamanan bagi penggunanya, 45% memuji kenyamanan tambahan yang diberikan, dan 35% mengatakan bahwa fitur ini memberikan kenyamanan lebih bagi administrator.
“Nilai lebih yang diperoleh dari otentikasi identitas digital merupakan kombinasi kuat antara kenyamanan bagi para pengguna dan peningkatan data yang tersedia di perangkat pintar,” ujar narasumber dari Mobile Technology Alliance.
Para pengguna tidak perlu bersusah payah lagi menyimpan beragam identitas, berhadapan dengan perangkat seluler yang berada di luar jangkauan, dan berkomunikasi dengan admin yang menghabiskan waktu ketika kehilangan identitas fisiknya.
Perangkat identitas digital dipercaya hanya memiliki kemungkinan kecil untuk hilang, dibandingkan kredensial fisik yang bersifat konvensional.
Ketika tren yang diidentifikasi pada survei sebelumnya menjadi gaya hidup sehari-hari, misalnya adaptasi keamanan identitas saat bekerja dengan sistem hybrid (sebagian dari rumah, sebagian di kantor), maka teknologi teranyar juga memberikan pilihan baru bagi para profesional industri keamanan untuk memerangi tantangan yang terus berubah.
“Di HID, kami selalu menyarankan para pelanggan untuk segera menggunakan teknologi terbaru guna melindungi aset identitas dari segala ancaman yang mungkin muncul. Jangan cepat berpuas diri; solusi yang sudah diterapkan mungkin tidak cukup untuk melawan tantangan digital yang terus berkembang. Tetap waspada, proaktif beradaptasi, dan terus jaga penggunaan teknologi digital Anda. Kami berkomitmen untuk selalu siap membantu para klien dalam mempertimbangkan strategi mereka dalam melindungi identitas mereka,” ujar Prabhuraj Patil.
Baca Juga: Laporan HID Beberkan Enam Tren Keamanan dan Identitas Digital di 2024
Mengenal Dimitri Josephine Sahertian, Instruktur Unreal Engine Kebanggaan Indonesia
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR