Fenomena hujan lebat hingga badai kerap terjadi belakangan ini di berbagai daerah dan kota di Indonesia.
Intensitas curah hujan yang tinggi bahkan disertai angin, kilat dan petir ini sangatlah membahayakan keselamatan.
Jalanan terendam air, pohon tumbang, papan reklame roboh hingga banjir menjadi potensi bahaya yang acap kali menyertai pasca hujan badai.
Namun, selain hal-hal tadi, kita juga perlu mewaspadai bahaya korsleting listrik di musim hujan yang dapat menyebabkan kesetrum, kebakaran bahkan kematian.
Mengutip data Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta tahun 2023, lebih dari 53 persen atau sebanyak 1.216 kasus kebakaran diduga disebabkan oleh korsleting listrik.
Schneider Electric, pemimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan otomasi, mengajak masyarakat untuk lebih waspada terhadap beragam bahaya kelistrikan terutama di musim hujan badai, dan mengenali langkah proteksi kelistrikan yang dapat kita lakukan di rumah dan gedung.
“Terdapat tiga bahaya kelistrikan yang patut diwaspadai ketika musim hujan lebat hingga badai, yaitu kesetrum, kebakaran dan lonjakan listrik akibat petir. Lonjakan, beban berlebih dan kebocoran arus listrik juga dapat merusak perangkat elektronik dan memperpendek siklus hidupnya,” kata ucap Roberto Rossi, Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste.
Oleh karena itu, penting bagi pemilik rumah dan gedung untuk memastikan huniannya telah dilengkapi dengan perangkat proteksi kelistrikan yang tepat dan sesuai fungsinya,” sambung Roberto.
Lebih lanjut, Roberto mengatakan bahwa untuk perlindungan terhadap bahaya kebakaran, kesetrum dan lonjakan listrik pada rumah dan bangunan dibutuhkan perangkat proteksi kelistrikan yang berbeda.
Proteksi kelistrikan yang umum diketahui masyarakat adalah MCB (Miniatur Circuit Breaker). Namun harus diingat, MCB digunakan sebagai proteksi beban lebih dan korsleting listrik, namun bukan untuk proteksi kesetrum maupun proteksi terhadap induksi petir.
“Untuk itu, masyarakat perlu memahami ragam perangkat proteksi kelistrikan beserta fungsinya agar dapat melakukan proteksi maksimal untuk huniannya,” cetus Roberto.
Schneider Electric pun membeberkan perangkat proteksi kelistrikan yang harus diketahui dan dimiliki masyarakat untuk mencegah bahaya kelistrikan.
1. Miniatur Circuit Breaker (MCB) dan Molded-Case Circuit Breaker (MCCB)
Jika anda pernah melihat panel listrik, pasti anda setidaknya pernah melihat sebuah alat yang memiliki switch. Tetapi, mungkin banyak dari kita yang tidak tahu apa alat itu dan apa fungsinya.
Alat tersebut yang disebut dengan Circuit Breaker (CB) memiliki fungsi sebagai proteksi dan pemutus arus apabila terjadi kelebihan beban ataupun terjadi hubungan singkat (korslet).
CB menjadi hal yang sangat penting karena kegagalan fungsi dari CB dapat menimbulkan kebakaran. CB sendiri mempunyai banyak jenis yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Terdapat dua jenis CB, yaitu Miniature Circuit Breaker (MCB) dan Molded Case Circuit Breaker (MCCB). Perbedaannya terletak pada rating arus, trip level dan interrupting capacity.
MCB lebih cocok dipasang pada rumah, sementara MCCB lebih dibutuhkan pada bangunan komersial dan industri dengan konsumsi dan beban listrik yang lebih besar.
2. Earth-Leakage Circuit Breaker (ELCB)/Residual Current Circuit Breaker (RCCB)
ELCB / RCCB adalah alat pengaman dari resiko kebocoran arus listrik yang dapat menyebabkan bahaya kesetrum.
RCCB biasa dapat ditemukan di dalam panel listrik, seperti MCB. Sekilas RCCB mirip dengan MCB, tetapi keduanya mempunyai fungsi yang berbeda.
MCB berfungsi sebagai proteksi apabila terjadi beban lebih (overload) ataupun hubungan singkat (short circuit), yang bertujuan untuk melindungi peralatan elektronik dari arus yang berlebih.
Sementara RCCB bekerja dengan mendeteksi arus listrik yang tidak seimbang yang dapat menyebabkan bahaya keseterum pada manusia.
RCCB mempunyai beberapa sensitivitas, antara lain: 10 mA untuk proteksi dengan kebutuhan tingkat sensitivitas tinggi seperti rumah sakit; 30 mA untuk proteksi terhadap manusia/kontak langsung; dan 300 mA untuk proteksi terhadap bahaya kebakaran/kontak tidak langsung.
Schneider Electric memiliki 2 tipe RCCB yaitu Domae RCCB dengan tipe sensitivitas 30mA dan 300 mA cocok untuk kebutuhan rumah dan apartemen, sementara Acti9 iID cocok untuk industri dan kebutuhan sensitivitas tinggi, dan tersedia dalam 3 tipe sensitivitas: 10mA, 30mA dan 300 mA. Keduanya sudah sesuai dengan standar SNI IEC 61008-1:2017 sehingga aman digunakan.
3. Residual Current Circuit Breaker with Overcurrent Protection (RCBO)
RCBO adalah kombinasi antara MCB dan ELCB dalam satu produk dengan 3 proteksi sekaligus yaitu beban lebih, hubungan singkat, dan arus bocor (kesetrum).
Mengingat fungsinya yang dapat menggantikan MCB dan RCCB sekaligus, RCBO dapat menghemat tempat dan lebih efisien. Contohnya, RCBO Slim Domae milik Schneieder Electric memiliki lebar yang sama dengan MCB yaitu 18 mm.
Pemasangannya pun mudah dengan cukup melepas MCB, lalu menggantinya dengan RCBO Slim Domae dan memasang kabel netral. Namun meski pemasangannya mudah, tetap dianjurkan untuk dilakukan oleh teknisi/instalatir yang sudah mendapatkan sertifikasi/pelatihan agar pemasangannya tepat dan benar.
4. Surge Protection Devices (SPD)
Lonjakan listrik adalah peristiwa tiba-tiba yang menyebabkan kenaikan tegangan listrik dalam waktu singkat.
Contohnya sambaran petir di dekat rumah/gedung atau jalur suplai dapat meningkatkan tegangan Listrik dari 230V menjadi 3 atau 6 kV.
Lonjakan ini dapat merusak peralatan elektronik dan listrik di rumah atau kantor.
Untuk melindungi peralatan tersebut, surge protector atau pelindung lonjakan listrik menjadi komponen yang sangat penting.
Surge protector berfungsi dengan mendeteksi lonjakan tegangan yang berbahaya dan mengalihkannya ke tanah sebelum mencapai peralatan yang dilindungi.
Schneider Electric memiliki kapasitas proteksi yang bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, mulai dari Domae yang cocok untuk penggunaan residensial hingga Acti9 untuk kebutuhan kapasitas yang lebih besar seperti untuk gedung komersial hingga Industri.
Memasang perangkat pelindung lonjakan arus (SPD) dapat mengurangi atau bahkan cegah kerusakan pada perangkat elektronik Anda.
“Melengkapi perangkat proteksi kelistrikan dan memeriksa kondisinya secara berkala sangatlah penting untuk memastikan keamanan hunian Anda. Pastikan juga bahwa produk yang Anda beli sudah tersertifikasi IEC (International Electrotechnical Commission),” pungkas Roberto.
Baca Juga: Solusi Schneider Electric Ini Bantu Dukung Data Center yang AI-ready
Baca Juga: Schneider Electric dan Intidaya Kolaborasi Hadirkan Pompa Vakum dan Blower Berbasis DIgital
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR