Teknologi artificial intelligence (AI) kini mulai diadopsi oleh berbagai sektor, baik dari manufaktur hingga bisnis.
Implementasi AI dipilih karena mampu menekan biaya operasional, mengotomatisasi tugas yang berulang, hingga menghasilkan wawasan baru dari data atau laporan yang kompleks.
Performa AI dalam mendukung bisnis dibuktikan melalui laporan PwC bertajuk “AI Business Prediction 2024” yang menunjukkan bahwa generative AI mampu meningkatkan pengambilan keputusan hingga 41 persen.
Sebagai informasi, generative AI adalah jenis kecerdasan buatan yang mampu menghasilkan konten baru dan orisinal berdasarkan data yang telah dilatih sebelumnya. Salah satu contoh generative AI yang populer adalah ChatGPT dan Gemini milik Google.
Khusus untuk industri atau bisnis yang bergerak di bidang bussiness-to-costumer (B2C), generative AI juga dapat membantu memprediksi tren bisnis di masa depan dengan akurat serta menyediakan layanan terpersonalisasi bagi pelanggan.
Meski begitu, adaptasi AI yang sukses untuk kebutuhan bisnis memerlukan infrastruktur yang kuat dan fleksibel.
Dilansir dari laman IBM, kondisi ini disebabkan oleh perlunya kapasitas komputasi yang besar dan infrastruktur yang kuat untuk memastikan sistem AI dapat menangani beban kerja tanpa mengalami downtime atau penurunan kinerja.
Baca Juga: IBM Bagikan Cara Efektif Meningkatkan Penggunaan AI Generatif
Dengan infrastruktur yang fleksibel, perusahaan dapat dengan mudah menambah atau mengurangi kapasitas AI sesuai dengan perubahan jumlah data, tingkat kerumitan model, dan kebutuhan pemrosesan yang berubah-ubah.
Untuk menjawab kebutuhan tersebut, perusahaan dapat mengadopsi sistem berbasis hybrid cloud. Dengan hybrid cloud, perusahaan dapat menyimpan data sensitif di lingkungan on-premise, sementara fitur public cloud dimanfaatkan untuk menjalankan aplikasi berbasis AI.
Dilansir dari artikel berjudul “Data Story: The Power of Hybrid Cloud and AI” milik IBM Institute for Business Value, sebanyak 68 persen perusahaan di Amerika Serikat memilih untuk mengadopsi hybrid cloud dan AI secara bersamaan.
Hal ini menunjukkan bahwa hybrid cloud merupakan solusi yang efektif untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang kompleks dalam implementasi AI.
Selain itu, hybrid cloud juga menawarkan sejumlah keunggulan lain, seperti peningkatan keamanan data, skalabilitas yang lebih baik, dan penghematan biaya.
Baca Juga: Perkembangan IBM Quantum Computer dan Potensinya untuk Mengubah Dunia
Tantangan keamanan data dalam adopsi AI
Meski potensi AI cukup besar, kekhawatiran terkait keamanan dan privasi data masih menjadi salah satu hambatan utama dalam adopsi AI.
Survei dari IBM Institute for Business Value menemukan bahwa 45 persen pemimpin perusahaan yang telah mengadopsi cloud merasa khawatir tentang keamanan dan privasi data saat mengimplementasikan AI.
Untuk mengimplementasikan AI secara efektif di lingkungan hybrid cloud, perusahaan perlu mempertimbangkan beberapa strategi.
Adapun strategi dimulai dari mengidentifikasi kasus penggunaan AI yang tepat dan relevan dengan tujuan bisnis, hingga memodernisasi infrastruktur data yang ada agar mampu mendukung beban kerja AI, sampai tata kelola atau governance AI untuk mengurangi halusinasi data serta bias.
Selain itu, perusahaan juga perlu menjadikan keamanan data sebagai prioritas utama dengan menerapkan langkah-langkah keamanan yang ketat untuk melindungi data sensitif dari ancaman siber.
Untuk mengetahui strategi apa saja yang perlu dilakukan perusahaan dalam mengimplementasikan AI dan hybrid cloud secara optimal, InfoKomputer bersama IBM menggelar webinar bertajuk “Hybrid Cloud and AI: The Future of Data-Driven Innovation” pada Kamis (27/6/2024) melalui Zoom.
Webinar akan menjelaskan tentang strategi implementasi AI, cara mengoptimalkan infrastruktur digital untuk adopsi AI, dan bagaimana melakukan pendekatan hybrid cloud sesuai dengan karakteristik banyak perusahaan di Indonesia.
Informasi akan disampaikan langsung oleh Co-Founder Korika Bambang Riyanto, EVP Digital Bank BRI Kaspar Situmorang, IBM Country Technology Leader Raymond Firdauzi, dan Country Technical Leader, Data AI, and Automation IBM Indonesia Wisnu Pranajaya.
Untuk bergabung dengan acara ini, Anda dapat mengisi formulir pendaftaran melalui tautan berikut ini. Acara dapat dihadiri secara gratis dengan kuota terbatas.
Penulis | : | Content Marketing ADV |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR