Pusat Data Nasional (PDN) Indonesia baru-baru ini menjadi korban serangan siber. Pelakunya? Ransomware bernama Brain Cipher.
Serangan siber ini menyerang PDN, tepatnya Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) pada 20 Juni 2024, menyebabkan gangguan pada ratusan layanan publik penting, seperti imigrasi dan perpajakan. Alhasil, dampaknya pun tak main-main.
Sebuah akun di X dengan handle @ardisatriawan (Adrianto Setiawan) memposting beberapa dampak yang sudah mulai dirasakan masyarakat akibat dari peretasan PDN.
Setidaknya, ada tujuh dampak yang dirangkum oleh pria yang berprofesi sebagai dosen tersebut.
Dampak yang pertama, terkait dengan imigrasi. Berdasarkan informasi yang ia temukan, saat ini ada ribuan paspor belum bisa tercetak. Layanan percepatan paspor dan pengambilan paspor juga belum bisa dilayani oleh pihak imigrasi.
Dampak yang kedua, masih terkait imigrasi, “Buat diaspora, kalau sial banget paspor expired sekarang pas residensi mau abis. Untuk perpanjang residensi perlu paspor, gak ada residensi, siap-siap kena deportasi” tulis Adrianto.
Dampak yang ketiga, terkait data di pemerintah yang akhirnya hilang. “Data sekitar 800 ribu penerima KIPK raib, gak ada backupnya,” tulisnya.
Kemudian, dampak keempat, pendaftaran BPI (Beasiswa Pendidikan Indonesia) terpaksa mundur. Beasiswa ini juga menjadi pendukung dosen untuk kuliah ke luar negeri. Padahal, menurutnya jadwal mulai kuliah di luar negeri tidak mundur.
Dampak selanjutnya, “Masih terkait Beasiswa Pendidikan Indonesia, kemungkinan bagi penerima beasiswa akan terlambat cair. Bayangkan hidup di luar negeri dengan living cost beberapa kali lipat, lalu terlambat cair,” tulis Adrianto.
Dampak keenam, aplikasi Srikandi untuk pengarsipan nasional diketahui masih belum bisa diakses hingga saat ini.
Dan dampak yang terakhir, “Verifikasi data Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di berbagai daerah terganggu,” tulisnya.
Adrianto juga menegaskan bahwa tujuh dampak tadi baru yang terlihat olehnya saat ini. Ia menilai masih akan ada dampak-dampak lainnya akibat peretasan yang terjadi di PDN.
“Ini baru beberapa poin, ingat, ada total ada 282 layanan yang terganggu gara-gara PDN. Cepat atau lambat, kehidupan kita pasti kena dampak,” tulisnya di akhir postingan tersebut.
Baca Juga: Kronologi Serangan Ransomware di PDN, Hacker Minta Tebusan Rp131 M
Baca Juga: Belajar dari Peretasan PDN, Ini Tips Hindari Brain Cipher Ransomware
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR