Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 beberapa waktu lalu mengalami serangan siber dalam bentuk ransomware.
Serangan siber ini menyebabkan gangguan signifikan pada layanan publik, termasuk imigrasi di bandar udara.
Analisis forensik oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menemukan bahwa Windows Defender dinonaktifkan sebelum serangan siber terjadi. Hal ini memungkinkan ransomware untuk menyusup dan mengenkripsi data penting di PDNS 2.
Windows Defender pun menjadi sorotan publik dalam kasus serangan siber tersebut. Lantas, apa itu Windows Defender?
Windows Defender adalah perangkat lunak (software) antivirus bawaan yang terdapat di sistem operasi Windows.
Dibuat oleh Microsoft, fungsi software ini untuk melindungi PC/laptop dari berbagai ancaman keamanan siber, seperti virus, malware, spyware, dan termasuk ransomware.
Fitur Utama Windows Defender di antaranya, perlindungan real-time, pemindaian berkala, pembaruan otomatis, Windows Defender Firewal, dan banyak lagi.
Kelebihan Windows Defender:
Kekurangan Windows Defender:
Baca Juga: PDN Dijebol, Brain Cipher Sindir Kualitas SDM IT Indonesia Lemah
Baca Juga: Dampak PDN Kena Ransomware, Sistem KIP Kuliah Belum Bisa Diakses
Baca Juga: Kronologi Serangan Ransomware di PDN, Hacker Minta Tebusan Rp131 M
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR