Kasus serangan siber di PDNS (Pusat Data Nasional Sementara) yang terjadi baru-baru ini telah memberikan dampak bagi sistem di berbagai kementerian.
Salah satu yang merasakan dampaknya yakni Kemendikbudristek (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi).
Kementerian yang dipimpin oleh Nadiem Makarim ini diketahui mengalami masalah pada sistem KIP (Kartu Indonesia Pintar) Kuliah akibat dari serangan siber tersebut.
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, dalam Surat Pemberitahuan Masalah PDN yang diterbitkan pada 28 Juni 2024, mengatakan bahwa serangan siber yang menggunakan Brain Cipher Ransomware itu membuat Kemenkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) tidak bisa memulihkan sistem dan data KIP Kuliah pada PDNS.
Apalagi, Kemenkominfo juga tidak memiliki cadangan data terhadap sistem dan data KIP Kuliah tersebut.
“Serangan ransomware itu membuat sistem KIP Kuliah belum bisa diakses karena sedang dalam pemulihan,” ucap Suharti.
Meski demikian, ia mengatakan bahwa proses pemulihan sistem KIP Kuliah terus dilakukan. Pemulihan tersebut menggunakan cadangan data penerima dan pendaftar KIP Kuliah pada pusat data Kemendikbudristek.
Suharti pun berjanji bahwa sistem KIP Kuliah akan kembali beroperasi normal mulai akhir Juli mendatang.
“Proses pemulihan tersebut yang meliputi pemindahan dan rekonfigurasi interkoneksi sistem KIP Kuliah dengan sistem lain di pemerintah membutuhkan waktu. Sistem KIP Kuliah akan kembali beroperasi sepenuhnya paling lambat pada tanggal 29 Juli 2024,” pungkas Suharti.
Baca Juga: Pasca PDN DIretas, Kampus Diminta Undur Tenggat Bayar UKT Bagi Pendaftar KIP Kuliah
Baca Juga: PDN Kena Serangan Ransomware, Ini Dampak yang Mulai Masyarakat Rasakan
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR