Kelompok Brain Cipher Ransomware yang menjadi pelaku serangan siber di PDNS (Pusat Data nasional Sementara) mengungkapkan bakal merilis kunci untuk membuka enkripsi data yang telah mereka retas secara gratis pada Rabu ini.
Pengumuman itu disampaikan Brain Cipher Ransomware di situs web-nya, yang kemudian di-posting ulang oleh akun @stealthmole_int di media sosial X (sebelumnya Twitter).
“Geng ransomware Brain Cipher mengumumkan bahwa mereka akan merilis kunci dekripsi secara gratis pada hari Rabu ini. Mereka menekankan perlunya pendanaan dan spesialis keamanan siber. Permintaan maaf kepada Indonesia atas gangguan ini. Mereka meminta pengakuan publik atas keputusan mereka,” tulis posting-an @stealthmole_int.
Ransomware gang Brain Cipher announced they'll release decryption keys for free this Wednesday. They emphasized the need for cybersecurity funding and specialists. Apologies to Indonesia for the disruption. They request public acknowledgment of their decision. pic.twitter.com/FNNg0YsoAp
— Fusion Intelligence Center @ StealthMole (@stealthmole_int) July 1, 2024
Menanggapi hal tersebut, Pakar Keamanan Siber Alfons Tanujaya mengatakan bahwa pemerintah dan masyarakat diharapkan untuk hati-hati dengan apa yang dijanjikan oleh Brain Cipher.
“Hati-hati, jangan mudah dikelabui oleh janji palsu juga, jadi dia bilang this Wednesday artinya Rabu ini. Rabu ini tuh Rabunya orang Jawa atau Rabunya besok beneran? Dia nggak kasih tanggal. Kecuali dia bilang this Wednesday, July 3, 2024, itu baru kita bisa percaya dia akan rilis Rabu,” ujar Alfons dalam video yang dibagikan di akun Instagram resminya.
Alfons menjelaskan bahwa adanya tanggal menjadi penting karena menentukan kepastian kelompok penjahat siber dalam melakukan tindakannya.
Karena menurutnya, ketika kelompok penjahat siber seperti Brain Cipher tidak melakukan tindakan sesuai dengan yang dijanjikan pada waktunya maka berpotensi mereka dimusuhi di kalangan mereka.
“Kalau dia sudah tulis tanggal, kemungkinan besar dia akan rilis, karena ada honor among thieves. Jadi kalau misalnya si Brain Cypher ini sudah ngomong dia bakal rilis, dia nggak rilis, dia bakal dimusuhin sama semua sesama pembuat ransomware di industri sana, mungkin di Eropa Timur,” tutur Alfons.
Hal lain yang menjadi perhatian Alfons dari pengumuman terbaru Brain Cipher di situs web-nya adalah counter (penghitung) mundur yang ditampilkan.
“Nah, ada satu masalah yang perlu kita perhatikan, di mana ada counternya di situsnya Brain Cipher itu. Dan counternya itu, countdownnya, harusnya kan 12 jam, 14 jam kan, Rabu besok, kalau Rabu besok,” ujarnya.
“Terus di depannya ada 3.105 hari. Jadi kalau 3.105 hari itu kalau dibagi 365 hari, kira-kira 8 setengah tahun lagi, mungkin Rabu 8 setengah tahun lagi dia akan rilis, kalau sesuai dengan counternya. Makanya kita lihat dulu, dia bakal rilis nggak,” tambah Alfons.
Ia pun berjanji bakal melakukan donasi dan mengajak ahli keamanan siber lainnya untuk melakukan hal yang sama jika Brain Cipher benar-benar memberikan kunci enkripsi data PDNS.
Sebagai informasi, Brain Cipher telah melakukan peretasan terhadap PDNS pada bulan Juni lalu. Akibat aksinya tersebut, berbagai layanan publik mengalami masalah, termasuk imigrasi di bandar udara dan perpajakan.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR