Akhirnya kelompok hacker Brain Cipher menepati janjinya memberikan kunci enkripsi data Pusat Data Nasional Sementara (PDN) Surabaya yang sempat disandera karena serangan ransomware Lock Bit. Pengumuman tersebut disampaikan oleh Brain Cipher lewat blog di dark web mereka. Kemudian, di media sosial X (sebelumnya Twitter) dengan akun @stealthmole_int, dibagikan tangkapan layar mengenai pengumuman tersebut.
Dalam sebuah unggahan di salah satu situs dark web berjudul "Very Expensive Advertising", Brain Cipher menuliskan beberapa poin, termasuk tautan (link) untuk mengunduh (download) file dekriptor yang disebut bisa digunakan untuk mengakses data yang ada di dalam server PDNS 2 yang tengah "disandera".
"Brain Cipher memberikan Kunci Dekripsi Secara Gratis. Mereka merilis pernyataan tambahan di situs web gelap mereka dengan jawaban atas tujuh pertanyaan populer. Pernyataan tersebut antara lain mencakup alasan menyerang pusat data dan berterima kasih kepada warga Indonesia atas kesabaran mereka," demikian bunyi unggahan tersebut.
Tidak hanya mengumumkan telah mengirim dekripsi data PDNS 2, kelompok hacker tersebut juga membagikan tutorial untuk mengunduh kunci dari data yang dienkripsi.
"Kesimpulannya: Kami akan menunggu pihak kedua untuk secara resmi mengonfirmasi bahwa kuncinya berfungsi dan data dipulihkan-hanya setelah itu kami akan menghapus data secara permanen. Jika pihak kedua mengatakan bahwa mereka telah memulihkan datanya sendiri atau bantuan pihak ketiga, kami akan mempublikasikan data tersebut. (Setidaknya jangan mengacaukannya di sini)," demikian tulis kelompok Brain Cipher diterjemahkan dari bahasa Inggris.
Adapun tautan download dan tutorial menggunakan file dekriptor ini ditempatkan Brain Cipher di bagian paling bawah unggahan mereka. Belum ada informasi apakah kunci dekriptor ini berfungsi atau tidak. Sebab, pihak penyelenggara PDNS 2, salah satunya adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) hingga saat ini belum memberikan pernyataan ke publik.
Namun yang jelas, Brain Cipher mendesak pihak kedua yang berkaitan dengan PDNS 2 untuk mengumumkan bahwa dekriptor berfungsi dan berhasil digunakan untuk membuka akses data di dalam server-nya
"Setelah dikonfirmasi berfungsi oleh mereka, maka kami akan menghapus (kopi) data (PDNS 2) yang kami miliki," jelas Brain Cipher.
Apabila pihak kedua tersebut tidak mengumumkannya secara resmi di publik, atau malah mengaku data di PDNS 2 berhasil dipulihkan oleh pihak ketiga (bukan Brain Cipher), mereka mengancam akan membocorkan data yang disandera.
"Apabila pihak kedua mengatakan bahwa mereka memulihkan data karena upaya mereka sendiri atau dengan bantuan pihak ketiga, kami akan memublikasikan data (setidaknya jangan buat masalah di sini)," kata Brain Cipher
Tidak dijelaskan siapa pihak kedua dan ketiga yang disebut Brain Cipher di sini. Boleh jadi, mereka memang pihak-pihak yang berkaitan dengan pengelolaan PDNS 2. Berikan kunci dekripsi gratis tanpa paksaan Di posting yang sama, Brain Cipher turut memberikan sejumlah penjelasan terkait aksi mereka dalam serangan ransomware PDNS 2. Salah satunya adalah seputar niat untuk memberikan akses dekripsi secara gratis yang dianggap murni dari "hati".
"Kami secara sadar memutuskan untuk memberikan dekripsi gratis, tanpa dorongan pihak, lembaga, atau organisasi hukum manapun. Tidak ada kesalahpahaman di dalam Brain Cipher, dan tim kami mendukung keputusan untuk memberikan dekripsi gratis ini sepenuhnya," sebut Brain Cipher.
Brain Cipher juga mengatakan ini terakhir kalinya mereka membagikan akses kunci dekripsi gratis kepada salah satu korbannya. "Untuk korban kami lainnya, Anda harus menerima nasib. Tidak ada tawar-menawar," tambah Brain Cipher.
Brain Cipher juga menjelaskan alasan mengapa menyerang PDNS 2, yaitu untuk membuktikan bahwa data center yang dikelola pemerintah tidak memiliki lapisan keamanan dan standar yang tinggi. "Ketika menyerang PDNS 2, kami melakukannya dengan lancar tanpa ada kesulitan, dan tak perlu waktu lama untuk memproses dan mengenkripsi data-data yang ada di dalamnya," klaim Brain Cipher.
Sebelumnya, Brain Cipher juga sempat meminta maaf kepada rakyat Indonesia atas kegaduhan yang mereka buat. Lewat dark web, Brain Cipher memberikan link dompet digital Monero mereka, supaya masyarakat atau pemerintah bisa berdonasi secara sukarela kepada Brain Cipher. Gangguan PDNS sejak 20 Juli 2024 Sebelumnya, PDNS 2 di Surabaya mengalami serangan ransomware pekan lalu. Serangan siber ini mengakibatkan berbagai layanan publik, seperti layanan imigrasi, terdampak.
Baca Juga: Brain Cipher Mau Kasih Kunci Enkripsi PDNS, Pakar: Awas Janji Palsu
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR