Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat jumlah investor kripto di Indonesia terus meningkat, dimana pada Januari 2024, investor kripto mencapai 18,83 juta dan mengalami peningkatan di bulan Februari 2024 yang mencapai 19 juta. Namun, dengan kecepatan dan volatilitas yang tinggi, banyak investor yang terjebak dalam perangkap overtrading, yang dapat merugikan finansial dan mental mereka.
Resna Raniadi, Chief Operating Officer (COO) Upbit Indonesia, mengatakan, “Overtrading adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh para investor, terutama di pasar cryptocurrency yang sangat dinamis ini. Sangat penting bagi para investor untuk memiliki rencana trading yang jelas dan disiplin dalam menerapkannya. Dengan demikian, mereka dapat menghindari keputusan emosional yang berakhir merugikan.”
Untuk membantu para investor menghindari overtrading, Upbit Indonesia pun memberikan beberapa tips praktis yang dapat diikuti:
1. Miliki Rencana Trading yang Jelas
Trader harus memiliki rencana trading yang terperinci sebelum memasuki pasar. Rencana ini harus mencakup tujuan, strategi, batasan risiko, dan kriteria. Mematuhi rencana ini dapat membantu menghindari keputusan impulsif yang dapat menyebabkan overtrading.
2. Fokus pada Kualitas, Bukan Kuantitas
Daripada melakukan banyak transaksi, lebih baik fokus pada perdagangan yang memiliki potensi tinggi dan peluang keberhasilan yang lebih besar. Menganalisis dan memahami kondisi pasar dengan baik sebelum membuat keputusan pembelian adalah kunci untuk menghindari overtrading.
3. Pahami Psikologi Trading
Kesadaran akan emosi dan psikologi trading sangat penting. Investor harus mampu mengenali tanda - tanda overtrading, seperti merasa cemas ketika tidak melakukan pembelian suatu koin yang sedang tren. Mengelola emosi dengan baik dapat membantu menjaga keseimbangan dalam aktivitas trading.
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR