Selama lima tahun terakhir, teknologi AI (artificial intelligence) telah membawa pertumbuhan yang signifikan di industri kecantikan, terutama ketika pandemi Covid-19 berlangsung di seluruh negara.
Penerapan teknologi AI dan AR (augmented reality) ini menjadi kunci yang memperkaya pengalaman belanja konsumen secara online, sekaligus meningkatkan interaksi antara konsumen dengan brand kecantikan.
Data dari The Bussiness Research Company, pasar AI global dalam bidang kecantikan dan kosmetik sendiri diproyeksikan mencapai US$3,97 miliar pada tahun ini, dengan tingkat pertumbuhan yang relatif tinggi yaitu sebesar 19,5 persen sampai tahun 2028.
Hal ini menunjukkan bahwa di masa depan, minat untuk menerapkan teknologi AI di industri kecantikan masih sangat besar.
Selain itu, potensi pengembangan teknologi AI juga masih terbuka sangat luas untuk memenuhi kebutuhan industri ini.
Tentunya hal ini berkaitan dengan manfaat yang bisa diberikan oleh teknologi AI pada industri kecantikan itu sendiri, di antaranya:
Perfect Corp, penyedia solusi teknologi kecantikan dan fesyen dengan AI dan AR serta pengembang “Beautiful AI”, baru-baru ini juga telah memperkenalkan inovasi-inovasi terbarunya yang dapat memberi manfaat pada industri, berbarengan dengan pelaksanaan Perfect Corp Global Beauty dan Fashion AI Forum yang dilaksanakan di Amerika.
Alice Chang, selaku Founder dan CEO Perfect Corp menjelaskan bahwa, “Sebagai pengembang Beautiful AI, Perfect Corp terus menganalisa kebutuhan pasar dengan menyediakan inovasi untuk mempermudah brand untuk memberikan layanan dan rekomendasi produk terbaik kepada konsumennya. Karena saat ini, Teknologi AI memiliki peran penting dalam mengubah pengalaman berbelanja.”
Berikut beberapa inovasi terbaru dari Perfect Corp yang dapat memberi manfaat pada pertumbuhan industri kecantikan dan fesyen:
"Teknologi AI memiliki peran penting, terutama dalam menawarkan solusi yang dipersonalisasi untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus berkembang, dan mendorong kesuksesan bisnis. Menerapkan teknologi AI sangat penting bagi brand untuk tetap kompetitif dalam lanskap yang semakin digital, di mana pendekatan yang dipersonalisasi dan berbasis data menentukan masa depan ritel,” jelas Alice.
Baca Juga: Kemampuan Model AI Meta Llama 3.1 yang Diklaim Lebih Baik dari GPT-4o
Baca Juga: Implementasikan AI dan AR, Traffic Situs Wardah Melonjak 134%
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR