SAP mengajak organisasi dan perusahaan di kawasan Asia Tenggara untuk melanjutkan momentum transformasi ke cloud untuk mengakselerasi dan berinovasi dengan artificial intelligence (AI).
Laporan kinerja SAP di Q2 2024 memperlihatkan momentum transformasi cloud yang kuat secara global maupun di kawasan Asia Pasifik dan Jepang (APJ).
Dirilis pada tanggal 23 Juli lalu, laporan tersebut menyebutkan bahwa pendapatan SAP dari cloud secara global meningkat 25% (pada kurs mata uang konstan). Selain itu, backlog cloud SAP pun memperlihatkan peningkatan sebesar 28% (pada kurs mata uang konstan). Hal ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam bisnis cloud SAP secara global, baik dalam hal pendapatan saat ini maupun potensi masa depan.
Di kawasan Asia Pasifik dan Jepang (APJ), termasuk Asia Tenggara, SAP juga menikmati pertumbuhan yang signifikan. Pendapatan cloud di APJ disebutkan tumbuh sebesar €566 juta (setara Rp10,033 triliun), atau meningkat sebesar 38% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 dengan momentum yang menonjol di India dan Korea.
Membangun Momentum AI
Meskipun SAP tidak menyebutkan data spesifik untuk Asia Tenggara, pertumbuhan ekonomi digital di kawasan ini yang diprediksi Kearney akan meningkat tiga kali lipat, dari US$300 juta menjadi US$1 triliun pada akhir dekade ini, mencerminkan kebutuhan yang semakin mendesak akan solusi cloud.
Yang menarik, dalam laporan kinerjanya, SAP juga menyampaikan bahwa pertumbuhan kuat dalam layanan cloud, khususnya di wilayah APJ, didorong oleh fokus strategis pada adopsi teknologi artificial intelligence (AI).
Dan menurut President & Managing Director, SAP Southeast Asia, Verena Siow, salah satu alasan utama perusahaan di Asia Tenggara bertransisi ke cloud dengan Rise with SAP adalah mengadopsi kemampuan AI generatif.
“Untuk Asia Tenggara, kami telah menyiapkan sebuah model yang sederhana. SEA, bukan hanya (singkatan) untuk Asia Tenggara, tetapi juga untuk Scale, Ecosystem, dan Adoption, dengan dan dari AI,” jelas Verena Siow di gelaran SAP NOW Southeast Asia (SEA) 2024 yang berlangsung hari Rabu lalu (24/7), di Singapura.
Pilar “scale atau skala” adalah pemanfaatan cloud untuk meningkatkan skala AI secara besar-besaran (at scale) secara efisien dan efektif. Verena juga menyinggung soal pendekatan clean core yang ditawarkan SAP. Pendekatan yang menekankan pada kustomisasi seminimal mungkin terhadap sistem core disebut SAP dapat mengakselerasi transformasi, memudahkan upgrade, memberikan sistem yang stabil, dan sebagainya.
"Jika membutuhkan kustomisasi, perusahaan dapat memanfaatkan SAP Business Technology Platform untuk mengintegrasikan, memperluas, dan membuat sesuatu berbeda," sarannya.
Guna mendukung dan mendorong adopsi AI, SAP juga membangun ekosistem kecerdasan buatan di Asia Tenggara melalui kerjasama dengan mitra teknologi, peningkatan kapasitas mitra lokal, dan pengembangan talenta AI. Upaya ini melibatkan kolaborasi dengan pemerintah, perguruan tinggi, serta investasi dalam pusat inovasi AI.
Sementara melalui pilar adopsi, menurut Verena, SAP pelanggan mengoptimalkan penggunaan solusi SAP yang telah mereka implementasikan. Pada konferensi SAP Sapphire di Orlando, AS, SAP memperkenalkan alat dan strategi baru untuk membantu perusahaan “mengarungi” proses transformasi yang kompleks.
SAP LeanIX dan Signavio, bersama dengan akuisisi WalkMe, menawarkan pendekatan komprehensif untuk memahami dan mengoptimalkan proses bisnis, sistem TI, dan pengalaman pengguna. Solusi-solusi tersebut bertujuan mempercepat transformasi, meningkatkan efisiensi, dan meningkatkan kelincahan bisnis.
Persiapkan Inovasi dengan Cloud
SAP NOW SEA 2024 juga menghadirkan beberapa organisasi dan perusahaan yang telah mengintegrasikan solusi SAP.
Salah satunya adalah Mitr Phol Group, produsen gula nomor tiga terbesar di dunia. Perusahaan asal Thailand ini memiliki portfolio yang beragam, seperti energi terbarukan, ethanol, pupuk, dan biobased products. Beroperasi di Thailand, Cina, Laos, Australia, dan Indonesia, Mitr Phol melakukan transformasi dari sistem ERP on-premises ke solusi cloud RISE with SAP. Transisi ini dilakukan untuk meningkatkan fleksibilitas operasional dan mengatasi tantangan data silo, dua hal penting dalam membangun ekosistem digital yang menyeluruh.
Athikom Kanchanavibhu, Executive Vice President of Digital and Technology Transformation, Mitr Phol Group, menjelaskan bahwa perusahaan sedang bertransformasi menuju bisnis farm-to-table, dengan fokus pada intelligent farming, smart manufacturing, interconnected business, dan platform advanced digital & AI.
Sementara itu, perusahaan konglomerasi asal Indonesia, Sinar Mas menggunakan RISE with SAP untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memanfaatkan inovasi terbaru dari SAP, termasuk Business AI. Awalnya, lima bisnisnya akan bermigrasi ke cloud. Transisi dari sistem on-premises ke SAP S/4 HANA Cloud, bertujuan untuk menyederhanakan operasi, meningkatkan kelincahan, mempercepat inovasi, dan mendorong skalabilitas.
Khoo Kok Yeow, Head of IT, Digital Transformation and Global Business Services, Golden Agri-Resources, Sinar Mas, menekankan pentingnya beralih ke cloud untuk memperoleh akses terhadap inovasi dengan cepat dan biaya yang tepat, termasuk inovasi dengan AI.
Adapun PT Bank Danamon Indonesia Tbk, memanfaatkan fitur Joule dan Premium AI dari SAP SuccessFactors, serta solusi HCM SAP. Langkah mengintegrasikan AI copilot dari SAP ke dalam proses HR diharapkan oleh bank dengan 856 kantor cabang dapat meningkatkan keterlibatan karyawan dan mencocokkan kandidat lebih personal dalam proses rekrutmen.
Paul Marriott, Presiden SAP APJ, mengatakan bahwa pengalaman pelanggan diubah melalui Business AI yang dibenamkan ke dalam portofolio solusi SAP.
“Manfaat Business AI hanya dapat diakses melalui cloud, dan kami bekerja sama dengan pelanggan kami di seluruh APJ untuk membantu mereka meraih manfaat AI yang unik sesuai kebutuhan mereka," ujarnya.
Baca juga: SAP, CleaVision Gunakan Teknologi AI untuk Cegah Kebutaan pada Bayi
Baca juga: Percepat Transformasi, Bank Danamon Integrasikan SAP Business AI
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR