Di gelaran BPT Cloud Day 2024 kemarin (1/8) di Jakarta, PT Blue Power Technology (BPT) membahas tantangan dan langkah strategis membangun ekosistem artificial intelligence (AI) yang membutuhkan komputasi besar.
Acara tahunan yang mengambil tema "Innovate, Transform, Thrive: Driving Business Innovation in the Cloud, Data, and AI Era” ini menghadirkan para pembicara ahli, seperti Prof. Dr. Ir. Bambang Riyanto Trilaksono, Co-founder KORIKA; Dennis Harsono, CEO Desty; dan Eggy Tanuwijaya, Head Solution Architect Alibaba Cloud Indonesia.
Bambang Riyanto dari KORIKA menyoroti pentingnya data, infrastruktur komputasi dan kolaborasi dalam adopsi AI. “Dengan kemajuan algoritma kecerdasan buatan, diperlukan kemampuan cloud yang 2 kali lipat setiap 3- 4 bulannya. Hal ini penting untuk mendukung kecepatan pengembangan model AI dan komputasi AI yang semakin tinggi dan cakupannya yang semakin luas,” jelasnya.
Menurutnya, untuk melatih model AI berdasarkan dataset yang tersedia, dibutuhkan cloud computing dengan kemampuan komputasi yang tinggi, memori dengan kemampuan transfer data yang cepat dan storage yang cukup besar. “Hal ini menjadi salah satu prioritas untuk terwujudnya ekosistem inovasi yang mengakselerasi pengembangan dan penerapan AI dalam mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Karena itulah kolaborasi antara pemerintah, industri, bisis, akademisi/peneliti, startup dan komunitas dipandang sangat penting untuk menciptakan inovasi berkelanjutan,” Bambang menekankan.
"AI adalah partner dalam bisnis, membantu kita menjadi lebih cerdas dan produktif," ujar CEO BPT, Erwin Urip tentang peran penting AI dalam dunia bisnis modern saat ini. Menurutnya, AI memberikan dampak yang signifikan terhadap bisnis, terutama dalam pengembangan cloud computing dan infrastruktur pendukung.
Dengan kemampuan untuk mengotomatiskan proses, AI membantu perusahaan mengoptimalkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya. G2 memprediksi lebih dari 50% solusi cloud akan otomatisasi pada 2025, memberikan efek positif bagi berbagai industri.
Sementara itu, berdasarkan laporan Markets and Markets, pasar cloud computing global diperkirakan akan tumbuh dari US$626,4 miliar pada 2023 menjadi US$1.266 miliar pada 2028. Melihat tren ini, BPT memperkuat posisinya di industri teknologi dengan fokus pada solusi cloud dan teknologi pendukungnya.
Ajang BPT Cloud Day 2024 juga menampilkan solusi dari Alibaba Cloud yang terintegrasi dengan AI dan disebut BPT akan membuka peluang besar bagi bisnis dalam berinovasi. Selain itu, anak perusahaan CTI Group ini juga menawarkan solusi inovatif seperti OFIS dan SCOPS serta berbagai solusi dan layanan yang fokus pada infrastruktur, manajemen data, dan cloud.
Melalui acara ini, Erwin Urip menegaskan komitmen BPT dalam menciptakan ekosistem IT yang kuat dan mendorong inovasi berkelanjutan dalam bisnis.
Baca juga: Alibaba Cloud Dorong Adopsi AI di Indonesia Lewat Insisiatif Baru
Baca juga: AWS Beberkan Pendekatan untuk AI Generatif dalam Keamanan Siber
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR