Saat ini, hampir seluruh aspek kehidupan kita telah tersentuh teknologi digital. Data menunjukkan, jumlah pengguna digital banking di empat bank terbesar di Indonesia mencapai 99,1 juta nasabah, dengan jumlah transaksi mencapai 32,5 miliar transaksi per tahun. Angka ini meningkat sekitar 20% dibanding tahun sebelumnya.
Angka-angka tersebut menunjukkan, saat ini semakin banyak masyarakat yang menggunakan platform digital untuk melakukan transaksi finansial. Jika ditilik lebih jauh, fenomena pemanfaatan platform digital juga meningkat tajam di area e-commerce, pendidikan, komunikasi, sampai hiburan.
Hal ini tentu saja menciptakan peluang tersendiri bagi perusahaan di berbagai sektor. Dengan memanfaatkan platform digital, kita bisa memberikan produk serta layanan baru. Namun untuk menggapai peluang tersebut, kita harus memastikan memiliki infrastruktur digital yang andal. Jangan sampai pelanggan yang berharap kepraktisan, justru kecewa karena ketidakandalan sebuah layanan digital.
Salah satu kunci menciptakan infrastruktur digital yang andal terletak pada kualitas jaringan atau network. Jaringan yang memiliki kecepatan tinggi, bandwidth besar, low latency, serta minim disrupsi, akan memastikan pengalaman digital yang memuaskan.
Di sinilah peran teknologi DWDM menjadi krusial. Secara konsep, DWDM adalah teknologi yang memungkinkan penambahan kapasitas jaringan dengan tetap menggunakan kabel serat optik yang sudah ada.
Dengan DWDM, kapasitas jaringan bisa meningkat berkali-kali lipat tanpa harus membangun kabel serat optik baru. Bahkan ketika perangkat DWDM (seperti Huawei OptiXtrans DC908) dipadankan dengan storage yang kompatibel (seperti Huawei OceanStor Dorado), akan terbentuk sistem bernama SOCC yang gesit menghadapi disrupsi jaringan.
Keren, kan? Yuk kita berkenalan lebih lanjut dengan solusi DWDM dan SOCC ini.
Apa itu DWDM?
Pada dasarnya, DWDM (Dense Wavelength-Division Multiplexing) adalah teknologi yang dapat menghantarkan beberapa data stream melalui sebuah serat optik. Hal ini berbeda dengan teknologi sebelumnya yang hanya mengantarkan satu data stream per serat optik. Dengan DWDM, kecepatan dan bandwidth jaringan akan meningkat berlipat ganda dengan tetap menggunakan jaringan serat optik yang sama.
Jika dianalogikan, teknologi DWDM mirip seperti ketika kita menambah jalan bertingkat, di atas jalan yang sudah ada. Lebar jalan yang dibutuhkan praktis tidak berubah. Namun karena jalannya menjadi lebih banyak, jumlah kendaraan yang bisa melintas akan meningkat, begitu pula kecepatan masing-masing kendaraan.
Dalam konteks DWDM, kita bahkan tidak perlu “membangun” jalan bertingkat itu. Kita bisa menggunakan serat optik yang sudah ada, tanpa harus menambah jalur baru. Yang perlu ditambahkan adalah perangkat DWDM di kedua ujung jaringan untuk membuat kapasitas jaringan Anda berlipat ganda.
Secara prinsip, teknologi DWDM bekerja dengan cara mengkonversi setiap data stream menjadi panjang gelombang berbeda. Panjang gelombang berbeda itu kemudian digabungkan (multiplexing) menjadi satu sinyal, dan dikirimkan melalui kabel serat optik. Di ujung satunya, sinyal gabungan ini dipecah lagi untuk mendapatkan data stream yang asli.
Hal inilah yang membuat teknologi DWDM dapat melipatgandakan kecepatan dan bandwidth jaringan meski tetap menggunakan kabel yang sama.
Berkat kemampuan seperti itu, teknologi DWDM menawarkan banyak keuntungan. Yang utama adalah peningkatan kapasitas jaringan yang fleksibel dan hemat biaya. Ketika butuh penambahan kapasitas, kita cukup menambah data stream atau panjang gelombang baru sesuai kapasitas DWDM yang kita miliki.
Solusi DWDM juga dapat meningkatkan jarak jangkau jaringan. Selama ini, sebuah serat optik memiliki jangkauan maksimal sekitar 80 kilometer. Namun dengan DWDM, jarak maksimal ini bisa meningkat secara signifikan. Hal ini karena sistem DWDM memiliki optical amplifier untuk meningkatkan kekuatan sinyal, yang berujung pada peningkatan jarak jangkau maksimal.
SOCC, Pengembangan Solusi DWDM
Storage-Optical Connection Coordination (SOCC) adalah solusi yang memungkinkan komunikasi langsung (direct handshake) antara DWDM dengan storage. Saat menangkap jitter di atas batas toleransi pada jaringan serat optik, perangkat DWDM ini dapat langsung memberitahu storage untuk pindah ke jalur lainnya.
Cara kerja ini membuat handover I/O link storage hanya membutuhkan waktu 2 detik dari biasanya 120 detik. Peningkatan kecepatan ini tentu saja menjadi faktor penting di banyak situasi, terutama di sektor perbankan. Dengan perpindahan yang cepat ini, risiko disrupsi di layanan perbankan menjadi minim yang akan meningkatkan user experience dan sesuai regulasi.
Satu hal yang perlu dicatat, solusi SOCC ini hanya dimiliki oleh Huawei. Solusi SOCC ini dapat diaktifkan ketika Anda telah memiliki storage dan DWDM yang kompatibel. Di sisi DWDM, perangkat seperti Huawei OptiXtrans DC908 dapat digunakan untuk SOCC. Sementara di sisi storage, perangkat seperti Huawei OceanStor Dorado dapat digunakan untuk SOCC.
Segmentasi Produk DWDM
Berdasarkan peruntukannya, perangkat DWDM bisa digolongkan ke dalam beberapa segmen. Yang pertama adalah untuk long-haul network yang menghubungkan dua titik yang lokasinya berjauhan (baik antarkota maupun antarnegara). Biasanya perangkat DWDM ini dimanfaatkan sebagai internet backbone atau Content Delivery Network (CDN). Contohnya adalah Huawei OptiXtrans E9600 dan OptiXtrans E6600.
Segmen lainnya adalah DCI (Data Center Interconnect) yang menghubungkan dua atau lebih data center di lokasi yang berjauhan. Perangkat DWDM jenis DCI ini bentuknya ringkas dengan ukuran 2U, sehingga dapat dengan mudah ditempatkan di dalam rak data center. Biasanya, DWDM untuk DCI ini digunakan untuk kebutuhan cloud computing, high-performance computing, dan disaster recovery. Contoh produk ini adalah Huawei OptiXtrans DC908.
Solusi DWDM untuk Siapa?
Dengan kemampuan yang dimiliki, solusi DWDM cocok bagi perusahaan yang membutuhkan peningkatan kapasitas jaringan yang kontinu. Contohnya pelaku industri komunikasi seperti operator telekomunikasi dan penyedia layanan internet (ISP).
Selain itu, perusahaan yang membutuhkan jaringan yang andal antara beberapa data center juga akan terbantu dengan teknologi DWDM. Dengan memiliki beberapa jalur data dalam satu kabel, DWDM akan meningkatkan network resilience dan fault tolerance dari jaringan tersebut. Teknologi DWDM juga dapat menciptakan komunikasi low-latency yang krusial untuk menjalankan core application.
Bagi industri perbankan, solusi DWDM dan SOCC juga krusial untuk menghadirkan pengalaman transaksi yang stabil dan andal. Dengan kemampuan mendeteksi jitter secara dini, sistem dapat berpindah jaringan dengan jauh lebih cepat. Hal ini akan menciptakan transaksi keuangan yang stabil dan minim disrupsi.
Kunci Sukses Implementasi DWDM
Jika perusahaan Anda tertarik dengan solusi DWDM dan SOCC, pastikan menggandeng mitra yang tepercaya seperti Multipolar Technology. Sebagai Gold Partner Huawei Indonesia, Multipolar Technology memiliki pengalaman panjang dalam membantu perusahaan Indonesia mengimplementasikan DWDM dan SOCC.
Tim engineer Multipolar Technology juga telah mengantongi sertifikat profesional HCIP (Huawei Certified ICT Professional) Transmission yang menunjukkan kapabilitas mereka dalam implementasi DWDM maupun SOCC.
Dengan melibatkan tim Multipolar Technology, Anda akan mendapat mitra profesional sejak proses perencanaan sampai implementasi. Anda bahkan juga bisa mempercayakan operasional DWDM dan SOCC ke Multipolar Technology melalui layanan managed services.
Dengan solusi end-to-end tersebut, Multipolar Technology memastikan implementasi DWDM dan SOCC yang tepat sasaran dan mencapai business outcome yang diharapkan.
Penulis | : | Wisnu Nugroho |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR