Sebagai lapisan keamanan tambahan, DNS internal/pribadi dapat dimanfaatkan menggunakan solusi Akses Jaringan Zero Trust.
5. Blokir permintaan DNS ke ancaman yang diketahui atau tujuan yang berisiko
DNS filtering adalah praktik mencegah pengguna mengakses situs web dan sumber daya Internet lainnya yang diketahui atau diduga berbahaya. Hal ini tidak selalu masuk dalam pembahasan Zero Trust karena tidak melibatkan pemeriksaan atau pencatatan lalu lintas.
Namun, dengan adanya DNS filtering, organisasi dapat memastikan adanya perlindungan mengenai tempat pengguna (atau kelompok pengguna) dapat mentransfer dan mengunggah data — yang sejalan dengan filosofi Zero Trust yang lebih luas.
Memahami Gambaran Zero Trust yang Lebih Luas
Lima proyek ini dapat menjadi langkah awal yang relatif mudah untuk menuju pada adopsi Zero Trust. Setiap organisasi yang menyelesaikan proyek-proyek ini akan membuat kemajuan signifikan menuju keamanan yang lebih baik dan lebih modern, serta membangun fondasi yang kokoh.
Meskipun demikian, penerapan Zero Trust yang lebih luas tetap menjadi topik yang rumit bagi organisasi saat ini. Perjalanan setiap orang akan sedikit berbeda, tergantung pada prioritas, kebutuhan, dan rencana masa depan bisnis.
Yang terpenting, para pemimpin keamanan perlu menetapkan tujuan yang jelas dalam roadmap Zero Trust untuk mendapatkan kembali kendali atas lingkungan TI-nya. Serangan jahat menjadi lebih kreatif dari sebelumnya untuk menemukan cara yang lebih efektif untuk menyusup ke organisasi dan mengaburkan tim keamanan melalui banyak titik kontak digital yang ada saat ini. Hanya dengan rencana yang jelas, organisasi dapat membuat karyawan, aplikasi, dan jaringan mereka lebih cepat dan lebih aman di mana saja, sekaligus mengurangi kompleksitas dan biaya.
Baca juga: Begini Cara Cloudflare Cegah Bot AI Ambil Data Situs Web Tanpa Izin
Baca juga: Veeam Bagikan Tips Mewujudkan Konsep Zero Trust di Perusahaan
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR