Volkswagen (VW) akan mengintegrasikan asisten suara AI ChatGPT ke semua model mobil terbarunya di Amerika Serikat (AS). VW memperkenalkan asisten suara Plus Speech yang terintegrasi dengan ChatGPT, memanfaatkan teknologi Cerence Chat Pro dan model bahasa dari OpenAI, ke mobil-mobil baru di AS.
Peluncuran ini dimulai pada 6 September dengan model Jetta dan Jetta GLI 2025, serta kendaraan ID.4 2024 yang memiliki baterai 82 kWh. Sebagian besar model 2025 juga akan memiliki fitur Plus Speech berbasis AI ketika masuk ke pasar. Pengguna harus berlangganan untuk menikmati layanan ini, meskipun Volkswagen ID.4 dan ID. Buzz menawarkan akses gratis selama tiga tahun seperti dikutip Tech Crunch.
Marcus Keith (Wakil Presiden Pengembangan Interior, Infotainment, dan Konektivitas Audi) mengatakan teknologi ChatGPT itu akan hadir melalui Microsoft Azure OpenAI Service pada sistem infotainment mobil. ChatGPT akan digunakan melalui kontrol suara untuk membantu pemilik mobil mengatur berbagai fungsi di dalam kabin.
“Selain serangkaian fungsi yang dikontrol suara, pelanggan kami kini akan mendapatkan manfaat dari akses yang sederhana dan aman terhadap pengetahuan berbasis AI,” kata Keith di situs resmi perusahaan.
Pengaturan tersebut mencakup sistem infotainment, navigasi, AC, dan pertanyaan pengetahuan umum. Penggunaan suara membuat pengendaraan lebih aman karena pengemudi tidak perlu mengalihkan pandangan dari jalan. Pengguna cukup mengatakan "Hai Audi" atau menggunakan tombol push-to-talk di setir untuk mengajukan pertanyaan.
Asisten virtual akan secara otomatis mengenali perintah untuk menjalankan fungsi kendaraan, mencari tujuan, atau memberikan informasi seperti ramalan cuaca. Jika sistem tidak bisa menjawab pertanyaan pengetahuan umum, maka pertanyaan akan diteruskan ke ChatGPT. Audi memastikan bahwa privasi data pengguna menjadi prioritas. Semua pertanyaan dan jawaban akan dihapus setelah diproses, dan ChatGPT tidak memiliki akses ke data kendaraan.
Desain Pakai AI
Beberapa pabrikan mobil Jepang, termasuk Toyota dan Subaru mengadopsi teknologi artificial intelligence (AI) generatif untuk membuat desain mobil terbaru. Hasilnya, penggunaan AI generatif mampu meningkatkan efisiensi dalam pengembangan model baru, dengan potensi memangkas waktu perencanaan dan desain hingga 50 persen.
Toyota memimpin inisiatif itu dengan memanfaatkan teknologi AI penghasil desain gambar di lembaga penelitiannya di AS. Teknologi AI itu membantu menganalisis desain mobil dan mengoptimalkan fungsionalitas dengan mempertimbangkan hambatan udara.
Honda juga menggunakan AI generatif, bekerja sama dengan Sony untuk mengembangkan sistem bantuan pengemudi tingkat lanjut (ADAS) untuk mobil AFEELA mendatang. Subaru dan Mazda, di sisi lain, mengambil pendekatan yang lebih luas dengan memusatkan perhatian pada pelatihan tenaga kerja mereka tentang prinsip-prinsip AI.
Subaru bahkan meluncurkan program pelatihan untuk lebih dari 4.000 insinyur guna memperoleh keterampilan yang diperlukan dalam memanfaatkan AI generatif. Mazda juga mewajibkan pelatihan AI bagi karyawan tidak langsung di departemen desain dan eksperimental, dengan tujuan menggandakan efisiensi produksi pada tahun 2030 seperti dikutip Gizmochina.
Cara ini sangat ambisius tetapi dengan perkembangan teknologi AI yang cepat, mencapai target tersebut menjadi lebih realistis.Seiring dengan persaingan dalam pengembangan kendaraan listrik dan fitur-fitur mengemudi otonom, AI generatif dipandang sebagai alat yang kuat untuk mempercepat inovasi di industri otomotif. Kemungkinan besar, AI juga akan berperan dalam menciptakan desain atau fungsi mobil yang belum pernah terbayangkan sebelumnya.
Baca Juga: Bocoran Fitur iPhone 16 Series, Ada Fitur AI dan Tombol Action
Source | : | Tech Crunch |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR