Samsung mengumumkan pemenang kompetisi Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 5 tahun 2023/2024 yang menghadirkan berbagai solusi prototipe AI dan IoT yang inovatif dan kreatif dalam menjawab permasalahan sehari-hari.
Juara pertama kategori SMA, SMK, dan MA, yaitu tim Mechalvent dari MAN Insan Cendekia Tanah Laut, Kalimantan Selatan, mengembangkan solusi yang dinamai Bioner-S: Smart Biomassa Energy. Solusi ini merupakan prototipe pembangkit listrik pintar berbasis Internet of Things (IoT) yang menggunakan limbah biomassa dari pertanian sebagai bahan bakarnya. Prototipe ini juga dilengkapi teknologi AI untuk menganalisis arus listrik yang dihasilkan.
Sementara itu, juara dua, yaitu tim G.O.A.T dari SMA Negeri 1 Malang menciptakan solusi Mripatmu-Sistem Pengawasan Siswa yang berbasis face recognition, AI, dan IoT, dengan tujuan meningkatkan kedisiplinan siswa di sekolah menengah. Memanfaatkan CCTV berkemampuan face recognition, Mripatmu akan melacak kehadiran siswa secara real-time, mendeteksi siswa yang keluar kelas tanpa izin, dan mengirimkan notifikasi kepada orang tua dan admin sekolah.
Juara tiga jatuh ke tangan STI SMKN 2 PKU tim 23 dari SMKN 2 Pekanbaru yang memilih tema kesehatan. Solusi yang ditawarkan adalah OCR Baca Obat untuk disabilitas. Solusi pintar ini bertujuan membantu masyarakat yang memiliki keterbatasan penglihatan dalam membaca label, informasi, nama, dosis, efek samping, dan petunjuk penggunaan serta indikasi obat dengan menggunakan teknologi OCR (Optical Character Recognition). Teknologi ini dioperasikan dengan ESP32 CAM dan dibantu dengan AI.
Selain memilih juara, SIC juga memberikan kesempatan kepada publik untuk memilih tim favorit mereka melalui kategori People Choice Award. Pemenang ditentukan melalui penilaian yang ketat oleh tim ahli dari Samsung melalui penilaian terhadap komentar yang unik, conversion like, dan conversion view.
Dan People’s Choice Award di kategori SMA, SMK, MA dan setara diraih oleh RPL MAALMA 2 dari MA Ma’arif Udanawu, Blitar, dengan ide solusi mereka yang disebut Eye Cat. Solusi pintar berbasis AI ini membantu mendeteksi kelelahan mata yang dialami oleh orang-orang yang banyak menghabiskan waktu di depan PC. Tujuannya adalah mencegah orang mengalami penyakit mata.
Dr. H. M Sidik Sisdiyanto, Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI, mengapresiasi inklusivitas program SIC yang memberi kesempatan bagi anak-anak muda dari sekolah menengah dan universitas untuk menunjukkan prestasi dan inovasi mereka.
Menurutnya, ide-ide inovatif yang muncul di SIC mencerminkan kepedulian generasi muda terhadap masalah yang dihadapi masyarakat dan lingkungan. Sidik juga menekankan pentingnya pendidikan yang baik dalam mempersiapkan mereka untuk berkontribusi di masyarakat dengan keterampilan yang berharga.
Di kategori universitas, Universitas Bina Nusantara kelompok 50 keluar sebagai juara dengan ide solusi Daely: AI and IoT based Drowsiness Detection System for Drivers. Dengan teknologi AI dan IoT, Daely yang dibangun dengan ESP32 CAM dan LCD I2C akan memantau tingkat kewaspadaan pengemudi dan memberi peringatan ketika terjadi kondisi yang terlalu berisiko. Solusi ini diharapkan dapat mencegah potensi kecelakaan dan meningkatkan kesehatan pengemudi.
Sementara tim dari Universitas Gadjah Mada dan Universitas Nahdlatul Utama Yogyakarta kelompok 37 sebagai juara kedua menawarkan ide solusi MotoRescue. Solusi berbasis IoT dan AI ini bertujuan meningkatkan keselamatan berkendara melalui pendeteksian kecelakaan dan melakukan pelacakan jalur kendaraan menggunakan mikrokontroler ESP32. Secara otomatis, solusi ini akan memberikan peringatan ke rumah sakit terdekat jika terjadi kecelakaan.
Selain meraih juara kedua,solusi MotoRescue ini juga berhasil menjadi favorit dan memenangkan People’s Choice Award.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR