Pusat riset independen di bidang perikanan dan kelautan, AZTI, mengembangkan tool artificial intelligence (AI) untuk meningkatkan pengelolaan dan keberlanjutan (sustainability) perikanan komersial.
Model AI yang dikembangkan AZTI ini secara otomatis menggolongkan ikan dari spesies pelagis, seperti ikan teri, sarden, dan ikan kembung Atlantik di Teluk Biscay yang terletak di lepas pantai barat daya Eropa, berbatasan dengan pantai barat Prancis dan pantai utara Spanyol. Pengelompokkan ini dilakukan berdasarkan perilaku ikan saat bergerombol.
Tool ini dikombinasikan dengan teknologi suara, seperti sonar, untuk mendeteksi perubahan perilaku ikan. Cara ini disebut AZTI dapat membantu pengelolaan spesies dengan lebih efektif.
Menurut AZTI, model AI ini dilatih menggunakan data yang tidak sepenuhnya lengkap, tetapi tetap dapat memberikan skor kepercayaan untuk setiap identifikasi ikan. Skor ini membantu mengukur tingkat keyakinan AI terhadap hasil prediksinya, sehingga tetap menjaga keakuratan meskipun datanya tidak sempurna.
Penggunaan AI dengan data sonar dan echo sounder di kapal-kapal penangkap ikan berpotensi meningkatkan pengelolaan perikanan. Proses identifikasi otomatis terhadap gerombolan ikan tidak hanya mempercepat pemrosesan data tapi juga meningkatkan akurasi penilaian tahunan terkait distribusi dan jumlah spesies pelagis.
Teknologi ini juga disebut AZTI dapat meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan perikanan secar signifikan dengan mengurangi tangkapan sampingan (bycatch). Hasil yang diterbitkan dalam ICES Journal of Marine Science menunjukkan tingkat akurasi 63,5 persen untuk mengklasifikasikan gerombolan ikan yang berlabel, dan sekitar 80 persen jika termasuk data berlabel dan tidak berlabel.
“Otomatisasi identifikasi spesies tidak hanya mengurangi waktu pemrosesan data untuk survei ilmiah, tetapi juga membuka peluang baru untuk mempelajari perilaku kelompok ikan dan mengembangkan teknologi baru guna meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan industri perikanan,” ujar Aitor Lekanda, seorang ilmuwan kelautan yang sedang menjalani studi doktoralnya di AZTI.
Secara keseluruhan, tool AI yang dikembangkan AZTI ini membantu menciptakan praktik perikanan yang lebih berkelanjutan dengan memberikan data yang lebih akurat, mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem laut (berdasarkan perubahan pola perilaku ikan), dan memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik dalam menjaga populasi ikan dan kesehatan lingkungan laut.
Baca juga: OpenAI Kembangkan Chip AI Mandiri Tingkatkan Kemampuan AI Sora
Baca juga: Daftar 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Bidang AI, Ada dari Indonesia
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR