OpenAI akan memperkenalkan fitur AI Advanced Voice untuk pelanggan berbayar ChatGPT Plus. Sebelumnya OpenAI memperkenalkan fitur Mode Advanced Voice pada Mei. Fitur itu memungkinkan pengguna berbicara langsung dengan ChatGPT melalui HP sehingga menciptakan pengalaman percakapan alami seperti berbicara dengan manusia.
Fitur itu memungkinkan pengguna tidak hanya untuk membahas topik umum, tetapi juga untuk menanyakan pertanyaan kompleks dengan tanggapan yang mendetail. Bocoran informasi berasal dari email tim ChatGPT yang menginformasikan bahwa mode Advanced Voice telah diluncurkan dalam versi alfa terbatas untuk sejumlah pengguna tertentu. Akses alfa ini dimulai pada 24 September 2024 seperti dikutip Tech Radar.
Tim ChatGPT menyebutkan bahwa akses ini bergantung pada beberapa faktor, termasuk undangan partisipasi dan kriteria khusus untuk uji coba alfa. OpenAI menambahkan bahwa semua pengguna Plus akan mendapatkan akses penuh pada akhir musim gugur. Untuk mencoba fitur ini lebih awal, pengguna harus berlangganan ChatGPT Plus dengan biaya USD20 atau sekitar Rp303 ribu per bulan.
Kini OpenAI memiliki lebih dari sat juta pengguna berbayar untuk layanan ChatGPT versi korporat. Hal itu menunjukkan peningkatan permintaan dari perusahaan meskipun ada persaingan ketat di industri chatbot artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. OpenAI yang berbasis di San Francisco, mengumumkan bahwa angka itu mencakup pengguna ChatGPT Team dan Enterprise, serta pengguna dari universitas yang menggunakan ChatGPT Edu.
Pada April lalu, OpenAI yang dipimpin oleh Sam Altman melaporkan 600.000 pengguna ChatGPT versi korporat, belum termasuk ChatGPT Edu yang diluncurkan pada Mei. ChatGPT Enterprise pertama kali diluncurkan setahun lalu dengan fitur-fitur tambahan dan perlindungan privasi untuk mendongkrak pendapatan, sementara ChatGPT Team, yang ditujukan untuk usaha kecil dan menengah (UKM), diperkenalkan pada Januari.
Meskipun jumlah pengguna korporat berbayar OpenAI meningkat signifikan tahun ini, belum jelas berapa banyak bisnis baru yang telah bergabung. Universitas, misalnya, mungkin memiliki lebih banyak akun pengguna dibandingkan dengan perusahaan rintisan. OpenAI juga tidak mengungkapkan jumlah pengguna berbayar spesifik dari pelanggan korporat mereka.
Hampir setengah dari pengguna korporat OpenAI berasal dari luar AS, dengan pengguna bisnis di Jerman, Jepang, dan Inggris menjadi yang paling banyak di luar Amerika Serikat.
Sementara itu OpenAI mengumumkan jumlah pengguna aktif mingguan (weekly active users) chatbot ChatGPT mencapai 200 juta pengguna, naik dua kali lipat dibandingkan dengan jumlah pengguna pada November 2023 yang saat itu tercatat sekitar 100 juta pengguna. Informasi itu disampaikan oleh OpenAI dalam pernyataan yang diberikan kepada situs berita internasional, Axios.
Peningkatan jumlah pengguna OpenAI itu didorong oleh peluncuran model AI terbaru mereka, GPT-4o Mini yang dirilis pada Juli lalu. Penggunaan model itu, terutama melalui sistem aplikasi atau API, telah meningkat dua kali lipat sejak peluncurannya.
Selain itu, OpenAI juga mengklaim bahwa ChatGPT kini telah diadopsi oleh banyak perusahaan global. Bahkan, 92 persen dari perusahaan dalam daftar "Fortune 500" telah menggunakan ChatGPT dalam produk mereka.
CEO OpenAI Sam Altman menyatakan lonjakan jumlah pengguna ini disebabkan oleh semakin banyaknya individu dan perusahaan yang menggunakan ChatGPT dalam kehidupan sehari-hari mereka. "ChatGPT terbukti memperlancar aktivitas sehari-hari dan memicu kreativitas dalam berbagai bidang, seperti kesehatan dan pendidikan," katanya seperti dikutip The Verge.
Peningkatan jumlah pengguna ChatGPT ini menunjukkan bahwa produk AI semakin diminati oleh banyak orang untuk membantu menyelesaikan pekerjaan mereka. Hal itu juga mencerminkan persaingan yang semakin ketat di pasar model AI.
Sebagai contoh, salah satu pesaing OpenAI, yaitu Meta AI buatan Meta, dilaporkan memiliki 400 juta pengguna aktif bulanan (monthly active users). Namun, jumlah pengguna mingguan Meta AI tidak disebutkan, meskipun diketahui bahwa jumlah pengguna harian (daily active users) mencapai 40 juta.
Sementara itu, chatbot buatan Google, yaitu Gemini, serta produk serupa dari Microsoft, yaitu Copilot, kemungkinan juga mengalami peningkatan jumlah pengguna aktif. Namun, data terkait hal ini belum dipublikasikan oleh kedua perusahaan tersebut.
Baca Juga: Intel Rilis Prosesor Xeon 6 Baru & Gaudi 3 untuk Infrastruktur AI Lebih Andal, Efisien
Source | : | Tech Radar |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR