Sebelumnya dikenal dengan Customer Data Platform, Salesforce mengubah namanya ke Data Cloud pada tahun 2023. Namun, bukan sekadar mengubah nama, Salesforce Data Cloud juga menghadirkan berbagai inovasi. Pada Dreamforce 2024, Salesforce mengemukakan pula sejumlah inovasi terkini Data Cloud. Beberapa di antaranya adalah tambahan jenis data yang didukung untuk data tidak terstruktur, tambahan konektor data yang disertakan, dan sub-second real-time layer.
“Kita berada pada gelombang ketiga AI yang mana para manusia dan agen bekerja sama untuk memberikan kesuksesan kepada pelanggan-pelanggan. Sekarang, di mana pun para perusahaan berada dalam perjalanan AI-nya, pada gelombang mana pun mereka berada, nilai dan hasil-hasil [yang diberikan AI] bergantung pada data yang andal dan tepercaya. Bagi para manusia yang bekerja dengan agen-agen, ditenagai oleh AI, aksi-aksi, dan aneka otomatisasi, memiliki data yang bisa diandalkan, selaras, dan tepercaya adalah sangat penting,” sebut Rahul Auradkar (EVP & GM, Unified Data Services & Einstein, Salesforce).
“Mengetahui pelanggan Anda di semua titik kontak, kanal, dan modality, bukanlah hal yang sepele. Kami telah melihat lebih dari 70% pelanggan kami menghadapi tantangan saat ini. Beberapa minggu yang lalu, kami berdiskusi mendalam dengan salah satu merek hiburan terbaik di dunia dan mereka memiliki lebih dari 150 sumber data yang terfragmentasi, terjebak, dan tersimpan dalam silo-silo,” lanjut Rahul Auradkar. “Inilah alasan mengapa kami membangun Data Cloud. Data Cloud adalah hal terpenting dari platform Salesforce. Dengan Data Cloud, pelanggan kami dapat membangun suatu tampilan terpadu dari setiap pelanggan mereka sehingga mereka bisa menggunakan data mereka dengan lancar.”
Salesforce Data Cloud sebelumnya telah mendukung data tidak terstruktur. Kini Salesforce menambah jenis data yang didukung Data Cloud untuk data tidak terstruktur tersebut. Jenis data baru yang dimaksud mencakup audio dan video seperti konferensi video, panggilan telepon, dan webinar. Tambahan jenis data bersangkutan tentu sejalan dengan lazimnya data tidak terstruktur pada data para perusahaan. Begitu pula perihal konektor data yang disertakan. Salesforce menambahkan lima puluh konektor data pre-built baru. Kini Data Cloud jadi menyertakan lebih dari dua ratus konektor data pre-built sehingga mendukung lebih banyak sumber data para perusahaan.
Adapun kehadiran sub-second real-time layer pada Salesforce Data Cloud memungkinkan kapabilitas subdetik — bisa dibilang real-time — dari ujung ke ujung. Sub-second real-time layer memungkinkan data mulai dari di-ingest, disatukan, dianalis, hingga siap ditindaklanjuti untuk dilakukan dalam waktu kurang dari 1 detik pada platform Salesforce. Alhasil keputusan maupun tindakan bisa diambil lebih cepat. Menurut salah satu studi terhadap lebih dari 500 pemimpin TI (teknologi informasi), 62% percaya strategi data real-time mereka adalah untuk pembeda atau pemenang. Sub-second real-time layer membolehkan perusahaan-perusahaan untuk mengaplikasikannya.
Salesforce AI for All
Kemajuan AI dan pemanfaatannya di berbagai perusahaan membuat lini tenaga kerja masa kini perlu untuk memiliki keahlian AI. Pada Dreamforce 2024, Salesforce mengungkapkan juga rencananya untuk memperluas akses pelatihan AI yang bisa meningkatkan keahlian AI para tenaga kerja itu. Salesforce sebelumnya sudah menawarkan pelatihan AI gratis via Trailhead yang adalah platform pembelajaran daring gratis miliknya. Kini Salesforce memperluas penawarannya tesebut. Selain itu, Salesforce berencana untuk menambah tempat orang-orang bisa datang secara fisik untuk belajar AI di dunia. Kedua program ini disebut Salesforce dengan “AI for All”. Dengan kata lain, keduanya adalah untuk semua orang.
Salesforce menyebutkan bahwa dirinya akan memberikan kursus AI premium dan sertifikasi AI secara gratis melalui Trailhead sampai akhir tahun 2025. Sementara tempat untuk belajar AI dengan hadir secara fisik, Salesforce telah membuka pusat AI alias AI Center pertamanya di London, Inggris. Salesforce akan membuka pusat AI yang pop-up di kantor pusatnya di San Francisco, Amerika Serikat plus ruang-ruang baru untuk pelatihan AI, termasuk yang khusus untuk para karyawannya. Tak hanya itu, Salesforce berencana pula untuk membuka pusat-pusat pelatihan di kota-kota lain seperti Chicago, Tokyo, and Sydney.
Salesforce berharap dengan perluasan pelatihan AI gratis secara daring dan penambahan tempat orang-orang bisa datang secara fisik untuk belajar AI, makin banyak orang yang bisa memiliki keahlian AI dan bisa sukses di dunia AI. Salesforce menambahkan bahwa kedua program bersangkutan mewakili investasi lebih dari US$50 jutanya untuk membantu meningkatkan keahlian AI para tenaga kerja. Sejalan dengan itu, Salesforce Ventures juga menyampaikan perihal dana AI barunya senilai US$500 juta. Dengan tambahan yang dimaksud, komitmen total Salesforce Ventures untuk inovator-inovator AI menjadi US$1 miliar dalam 18 bulan terakhir demi memajukan inovasi dan bisnis AI di dunia.
Penulis | : | Cakrawala Gintings |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR