Hello Sehat, bagian dari Hello Health Group, salah satu platform kesehatan digital di Indonesia, menyoroti tiga hal penting terkait layanan kesehatan di masa depan: pemanfaatan teknologi artificial intelligence (AI), kolaborasi lintas industri, dan peran dokter influencer.
Dalam hal pemanfaatan AI, Sudesh Kumar, Chief Operating Officer, Hello Health Group menegaskan pentingnya teknologi kecerdasan buatan dalam dunia kesehatan. Menurutnya, AI bukan hanya untuk chatbot atau personalisasi konten, tetapi juga mencakup personalisasi pengobatan, penemuan obat, hingga mendukung kesehatan mental.
Di acara berjudul "Digital Health – The Changing Rules of Engagement” yang diselenggarakan Hello Sehat di Jakarta beberapa waktu lalu, Sudesh juga memaparkan hasil survei Hello Sehat. Menurut survei ini, 60% responden meyakini peran AI dalam mengatasi masalah kesehatan. Sementara penggunaan AI yang paling diharapkan meliputi deteksi dini penyakit (66%), konsultasi virtual (55%), dan rekomendasi personal (54%).
Di sisi lain, survei tersebut menemukan bahwa 38% percaya pada teknologi ini dan 65% menyatakan, AI tidak akan bisa menggantikan peran dokter manusia. Hal ini, menurut Sudesh, menunjukkan bahwa untuk kondisi-kondisi kesehatan tertentu masih dibutuhkan sentuhan manusia.
Selanjutnya, Sudesh Kumar menjelaskan bagaimana Hello Sehat memanfaatkan kekuatan transformatif kecerdasan buatan (AI). Disesuaikan dengan perjalanan pengguna mulai dari proses awareness hingga konversi dan retensi, Hello Sehat menggunakan AI dalam proses produksi konten, moderasi komunitas, dan edukasi.
Untuk mempercepat pembuatan konten, Hello Sehat memanfaatkan model AI generatif khusus. AI secara otomatis menghasilkan konten dari ribuan sumber yang valid. Konten yang dihasilkan tetap diverifikasi oleh dokter dan disunting oleh editor guna memastikan akurasi. Pendekatan ini meningkatkan efisiensi operasional dan mempercepat proses produksi.
Dalam moderasi komunitas terdiri atas 1,5 juta anggota ini, AI generatif digunakan untuk mempercepat respon. Sudesh menjelaskan, Hello Sehat mengintegrasikan AI untuk memberikan jawaban cepat berdasarkan data dari 100 ribu pustaka konten yang valid. Dokter kemudian dapat menambahkan komentar atau mengesahkan jawaban AI. Penerapan AI ini meningkatkan keterlibatan dan retensi komunitas secara signifikan.
Hello Sehat juga menggunakan chatbot AI untuk menjawab pertanyaan seputar alergi kalsium dan protein. Chatbot memberikan jawaban terperinci lengkap dengan sumber referensi, membantu pengguna mendapatkan informasi kesehatan yang cepat dan tepercaya.
“Pelajaran yang kami peroleh di sini adalah bahwa kecepatan sangat penting dalam layanan kesehatan, dan ketika masalah kecepatan teratasi, keterlibatan dan retensi pun akan meningkat,” tegas Sudesh Kumar.
Kolaborasi di Dunia Kesehatan Digital
Hal lain yang dibahas di acara "Digital Health – The Changing Rules of Engagement,” adalah pentingnya kolaborasi dalam upaya peningkatan layanan kesehatan dengan memanfaatkan platform digital.
Hien Lane, EVP Hello Health Group, menjelaskan bahwa orang tua modern yang sibuk semakin menginginkan konten kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan bantuan teknologi digital dan media sosial, merek kesehatan kini dapat memberikan pengalaman yang lebih personal dan relevan bagi konsumen.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR