Apple akan memperkenalkan fitur perdana Apple Intelligence (AI) pada 28 Oktober sekaligus menjadi langkah penting dalam perkembangan perusahaan. Apple Intelligence, yang sangat dinantikan, diproyeksikan akan membawa perubahan besar bagi pengguna global.
Fitur Apple Intelligence dirancang untuk memberikan pengalaman yang lebih personal dan efisien melalui penggunaan machine learning dan AI yang mampu memahami kebiasaan pengguna serta memberikan rekomendasi yang lebih akurat dan relevan. Contohnya, Apple Intelligence dapat membantu mengatur jadwal, merekomendasikan aplikasi yang sering digunakan, serta membantu mengelola kesehatan melalui aplikasi Apple Health.
Pada bulan lalu, Apple mengumumkan rencana peluncuran iOS 18.1, iPadOS 18.1, dan macOS Sequoia 15.1 yang akan menghadirkan fitur-fitur awal Apple Intelligence pada iPhone 16 dan perangkat lainnya, meski tanggal rilis pastinya baru ditetapkan sekarang. Fitur-fitur perdana ini mencakup editor teks dan alat ringkasan Writing Tools, serta rekaman audio pintar dan transkripsi yang akan digunakan dalam aplikasi seperti Mail, Notes, dan Pages.
Tak hanya itu, pengguna mungkin akan melihat fitur baru seperti Memories di Photos, yang memudahkan pengguna untuk membuat film dari galeri gambar, serta Clean Up, yang berfungsi menghapus objek dari latar belakang foto. Fitur lain seperti integrasi ChatGPT dan Genmoji diharapkan hadir dalam pembaruan iOS 18 selanjutnya yang dijadwalkan untuk akhir 2024 dan awal 2025.
Selain inovasi tersebut, Apple Intelligence juga akan meningkatkan keamanan data melalui teknologi enkripsi canggih, memastikan bahwa informasi pribadi pengguna tetap terlindungi di tengah ancaman siber yang terus meningkat seperti dikutip Engadget.
Peluncuran ini diharapkan menjadi tonggak sejarah bagi Apple, menghadirkan fitur-fitur inovatif yang tidak hanya meningkatkan pengalaman pengguna, tetapi juga menetapkan standar baru dalam industri teknologi. Bagi para penggemar teknologi yang selalu mencari inovasi, kehadiran Apple Intelligence adalah momen yang sangat dinanti.
Sepi Peminat
Apple baru saja memperkenalkan iPhone 16 series yang mengunggulkan inovasi Apple Intelligence (AI) yang berbasis artificiaI intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Sayangnya kehadiran fitur Apple Intelligence tidak mampu menggenjot pemesanan iPhone 16 series. Padahal, Apple berharap iPhone 16 diharapkan menjadi produk terlaris setelah beberapa kuartal penjualan iPhone yang lesu, laporan menunjukkan bahwa minat konsumen saat masa pre-order sangat rendah.
Analis Apple, Ming-Chi Kuo, melaporkan bahwa Apple hanya menjual sekitar 37 juta unit iPhone 16 pada akhir pekan pertama pre-order, turun lebih dari 12 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Khusus untuk model iPhone 16 Pro yang lebih mahal, penurunan penjualan dari tahun ke tahun cukup tajam dibandingkan peluncuran iPhone 15. Apple menjual 9,8 juta unit iPhone 16 Pro dan 17,1 juta unit iPhone 16 Pro Max, yang masing-masing turun 27% dan 16%.
Sementara itu, penjualan iPhone 16 versi standar dan Plus justru sedikit meningkat dibandingkan dengan iPhone 15. Analis Wedbush, Dan Ives, memperkirakan angka pre-order iPhone 16 mencapai sekitar 40 juta unit, sedikit lebih tinggi dari laporan Kuo. Analis lain, Angelo Zino dari CFRA Research, juga mencatat penurunan penjualan tahun ke tahun pada akhir pekan pertama pre-order iPhone 16. Hal ini menunjukkan bahwa janji fitur AI yang terintegrasi dalam iPhone 16 tidak cukup kuat untuk mendongkrak penjualan.
Banyak pelanggan mungkin belum memahami sepenuhnya manfaat dari fitur AI ini. Namun, Kuo melaporkan bahwa waktu tunggu pengiriman iPhone 16 Pro lebih singkat dibandingkan dengan iPhone 15, dengan estimasi 1-2 minggu, sementara model iPhone 15 sebelumnya memerlukan 3-4 minggu.
Daftar Fitur AI
Apple menghadirkan fitur Apple Intelligence yang berbasis artificiaI intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ke dalam flagship iPhone 16 Series. Teknologi AI itu akan dirilis bersamaan dengan pembaruan sistem operasi iOS 18.1, iPadOS 18.1, dan macOS Sequoia 15.1 pada bulan depan.
Pada tahap awal, Apple akan menghadirkan fitur Apple Intelligence dalam bahasa Inggris di Amerika Serikat, dan akan diperluas ke beberapa negara lain, seperti Australia, Kanada, Selandia Baru, Afrika Selatan, dan Britania Raya pada bulan Desember. Pada tahun depan, fitur ini juga akan mendukung bahasa Mandarin, Prancis, Jepang, dan Spanyol.
Fitur Apple Intelligence (AI) memanfaatkan chip Apple untuk memahami bahasa, menciptakan gambar, melakukan berbagai tindakan dalam aplikasi, serta menyederhanakan tugas sehari-hari dengan mempertimbangkan konteks pengguna. Fitur AI itu juga dirancang dengan tingkat keamanan dan privasi yang tinggi.
Beberapa kemampuan utama Apple Intelligence antara lain:
Writing tools: Memungkinkan pengguna menulis ulang, mengoreksi, atau meringkas teks di aplikasi seperti Mail, Catatan, Pages, hingga aplikasi pihak ketiga.
Foto: Pengguna dapat membuat film berdasarkan deskripsi, mencari foto menggunakan bahasa alami, serta mencari momen tertentu dalam video. Fitur penghapusan objek di latar belakang foto juga tersedia tanpa mengubah subjek utama.
Catatan dan Telepon: Dapat merekam, membuat transkrip, dan meringkas audio. Saat panggilan telepon direkam, peserta akan diberi tahu, dan setelah panggilan selesai, Apple Intelligence akan merangkum poin-poin penting dari percakapan.
Fokus: Fitur ini membantu memprioritaskan aktivitas dengan merangkum pemberitahuan lintas aplikasi, mengurangi gangguan dengan menampilkan hanya notifikasi penting, dan memberikan saran balasan di aplikasi Mail.
Siri: Lebih natural dan fleksibel dengan kemampuan memahami bahasa yang lebih baik. Siri dapat mengenali kesalahan ucapan, mengikuti konteks dari satu permintaan ke permintaan berikutnya, dan menjawab pertanyaan terkait fitur serta pengaturan perangkat Apple dengan lebih baik.
Baca Juga: CEO OpenAI Rekomendasikan 9 Buku Penting Tentang Teknologi di Era AI
Source | : | Engadget |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR