ZTE menghadirkan lini smartphone entry level untuk pasar tanah air melalui seri Blade terbaru yang terdiri dari Blade A35 dan Blade A55. Dari penamaan serinya terlihat bahwa Blade A35 merupakan varian dengan spesifikasi lebih rendah dibanding Blade A55. Kehadiran dua seri tersebut guna mengisi segmen terjangkau di bawah satu juta rupiah yang hadir dengan desain dan fitur kekinian sebagai daya tariknya.
Desain Kekinian
ZTE Blade A35 hadir dengan desain entry level yang cukup kekinian. Dengan desain flat dan tiap sisi membulat, bodi belakangnya menggunakan material polikarbonat. Hadir dalam dua pilihan warna yaitu Clover Green dan Starry Black, dan unit yang kami uji memiliki warna Starry Black.
Bodinya licin dan menimbulkan bercak sidik jari saat dipegang. Namun tenang saja, dibersihkannya mudah, cukup dengan kain kering saja. Sisi atas bagian kamera menggunakan motif berbeda. Kameranya sendiri ditempatkan dalam satu frame. Ada empat bulatan yang terdiri dari dua kamera, satu led flash, dan bulatan satunya hanya sebagai hiasan saja.
Dimensinya memiliki panjang 167 mm, lebar 77 mm, ketebalan 8,5 mm, serta bobot 192 gram yang cukup ergonomis. Penempatan tombol fisik Power dan Volume cukup standar yang saling bersebelahan di sisi kanan. Warna merah pada tombol Power hanya sebagai hiasan saja dan tidak memiliki fungsi tambahan lainnya. ZTE Blade A35 memang tidak menyertakan fitur sensor sidik jari dan hanya mengandalkan Face Unlock saja untuk keamanan.
Sementara sisi kiri terdapat slot kartu yang memungkinkan Anda memasang hingga dua kartu SIM dan satu kartu microSD. Untuk sisi bawah terdapat jack audio 3.5mm, port USB type-C serta speaker yang masih mono. Untungnya speaker ini menghasilkan suara yang cukup kencang.
Layar Besar
Dikelasnya, ZTE Blade A35 punya layar berukuran besar yaitu 6.75 inci. Untuk bezelnya khas entry level yang punya ukuran tebal. Panelnya sudah IPS yang menampilkan gambar tajam dan terang. Dukungan resolusinya hingga HD+ atau 1.600 x 710 pixels. Yang menarik, refresh rate-nya adaptif hingga 90Hz. Jadi saat melakukan aktivitas seperti scrolling, akan terpasang di 90Hz agar pergerakan lebih mulus. Dan saat tidak melakukan aktivitas maka akan berpindah ke 60Hz sehingga lebih irit konsumsi daya.
Kamera 13 MP
ZTE Blade A35 memiliki dua kamera belakang dengan konfigurasi 13 MP kamera utama dengan bukaan f/2.2. Kamera utama ini juga mendukung digital zoom hingga 4x serta fitur Autofocus. Sedangkan satu kamera tambahan lainnya berupa gimmick dan hanya disebutkan sebagai AI Camera. Kamera blakang bisa digunakan untuk merekam video hingga resolusi 1080p dengan frame rate 30fps. Di bagian depan, ZTE menyematkan kamera depan yang memiliki resolusi 5 MP. Untuk merekam video bisa hingga resolusi 720p@30fps.
Sistem Operasi dan Antarmuka
Meski menggunakan SoC entry level, ZTE tidak menggunakan Android versi Go yang kerap digunakan untuk mendongkrak performa. ZTE Blade A35 menggunakan Android 14 versi standar yang cukup kekinian dengan fitur yang lebih lengkap dibanding versi Go. Android 14 ini dibalut dengan MyOS 14 yang dijanjikan ZTE bakal mendapatkan pembaruan hingga 2 tahun.
Dan menariknya lagi, tidak banyak dijumpai bloatware yang terkadang mengganggu sehingga antarmuka terlihat lebih bersih. Pada MyOS 14 ini ada fitur menarik yang mirip dengan yang ada di smartphone mahal (baca: iPhone) yaitu Live Island. Fitur ini menampillkan notifikasi di area sekitar kamera depan seperti status baterai, koneksi TWS, voice recording, timer, serta panggilan telepon.
Performa Entry Level
Dengan harga murah, ZTE Blade A35 menggunakan SoC Unisoc SC9863A1 yang masih memiliki fabrikasi 28nm. SoC octa-core ini memiliki konfigurasi 4 prosesor Cortex-A55 berkecepatan 1,6 Ghz dan 4 prosesor Cortex-A55 berkecepatan 1,2 Ghz. Sementara untuk performa grafisnya menggunakan GPU IMG8322. Kapasitas RAM-nya 4 GB yang disertai dengan fitur Extended RAM hingga 8 GB.
Dengan spesifikasi tersebut, Anda memang tidak bisa berharap banyak untuk menjalankan aplikasi berat maupun kompleks. Namun untuk keseharian, performanya sudah mumpuni. Dan disarankan Anda untuk mengoptimalkan kombinasi RAM dan Extended RAM hingga total menjadi 12 GB. Hal ini cukup berpengaruh saat banyak membuka aplikasi atau melakukan multitasking.
Pengujian performa kami lakukan diantaranya dengan menjalankan Antutu Benchmark yang mampu mencapai skor di angka 140 ribuan poin dan skor performa PCMark mencapai 5300-an poin. Untuk gaming, kami masih bisa menjalankan game-game populer seperti Mobile Legends, Free Fire, ataupun PUBG Mobile. Suhu yang dihasilkan saat kondisi full load tersebut masih cukup aman.
Baterai Standar
Sementara, kapasitas baterai yang dimilikinya sebesar 5000 mAh yang mampu menopang aktivitas pengguna dari pagi hingga sore, tergantung aktivitas. Kami sendiri melakukan pengujian dengan menggunakan PCMark for Android dengan skenario Work 2.0 Battery Life untuk mensimulasikan aktivitas keseharian. Hasilnya baterai bertahan hingga 8 jam 49 menit. Pengujian juga kami lakukan dengan memainkan game PUBG Mobile selama kurang lebih 30 menit. Hasilnya, baterai berkurang hingga 7%.
Sebagai smartphone entry level, ZTE hanya mendukung teknologi charging 10 watt. Dan pada paket pembeliannya sendiri hanya menyertakan charger 5 watt saja. Saat pengisian baterai dari charger 5 watt tersebut, waktunya cukup lama yaitu mencapai sekitar 4 jam. Jika ingin lebih cepat, Anda bisa menggunakan charger 10 watt yang bisa dibeli secara terpisah guna mendapatkan waktu pengisian yang lebih cepat.
Kesimpulan
ZTE Blade A35 jadi alternatif menarik bagi Anda yang punya dana terbatas. Dengan harga hanya Rp999.000, Anda bisa mendapatkan smartphone entry level terbaru dengan fitur-fitur kekinian seperti layar yang sudah 90Hz adaptif, speaker kencang, dukung penggunaan dua kartu SIM dan satu microSD, ada FM Radio, OS Android 14 yang bersih dari bloatware, serta fitur Live Island yang mirip dengan smartphone kelas atas.
Di kelas harga satu juta kurang, ZTE Blade A35 hadir dengan fitur yang jarang dijumpai di smartphone lain. Dengan harga dan fitur tersebut, kekurangan yang jadi dimaklumi mengingat harganya yang murah. Apalagi dengan harga tidak sampai sejuta, Anda bisa mendapatkan smartphone baru dan bukannya barang seken (bekas) yang jelas sudah tidak mendapatkan garansi resmi serta tampilan yang masih baru.
Plus: Desain kekinian, layar besar IPS dengan refresh rate 90Hz, SIM tray sudah triple slot, Android 14 dengan MyOS 14 yang minim bloatware, fitur Live Island, ada FM radio, harga murah.
Minus: SoC masih fabrikasi 24nm, pengisian baterai cukup lama, belum ada sensor sidik jari.
Pengujian
Antutu Benchmark V10.0.4 - Score | 140.440 |
PCMark for Android – Work 3.0 Performance Score | 5.393 |
PCMark for Android – Work 3.0 Battery Life | 8 jam 34 menit |
3DMark v2.2.4763 – Wild Life/ Wild Life Unlimited | 271/272 |
3DMark v2.2.4763 – Slingshot/ Slingshot Unlimited | 635/755 |
GeekBench 6.2.0 – Single Core | 198 |
GeekBench 6.2.0 – Multi Core | 826 |
Spesifikasi
SoC | Unisoc SC9863A1 (28nm) dengan GPU IMG8322 |
RAM | 4 GB (extended RAM hingga 8 GB) |
Media simpan internal | 64 GB |
Selot SIM | Hingga dua nano-SIM dan satu micro-SD |
Jaringan seluler | 2G/3G/4G |
Dukungan koneksi | Wi-Fi 802.11 b/g/n, Bluetooth 5.2 |
Sensor | Accelerometer, proximity |
Kamera | Belakang: - 13 MP, f/2.2 (wide); auto focus; video 1080p@30fps, LED flash, AF - AI Camera Depan: - 5 MP, f/2.3 (wide), soft flash, video 720p@30fps |
Layar | 6,75″ IPS HD+ (1.600 x 7230 pixels), refresh rate 90Hz |
Baterai | 5.000 mAh, dukung charging 10 watt |
Dimensi dan bobot | 167,7 x 77,4 x 8,5 mm/192 gram |
Kelengkapan | Kabel USB type-C to type-C, charger 5 watt, SIM tray ejector, manual |
Sistem operasi | Android 14, MyOS 14 |
Situs | https://www.ztedevices.com |
Garansi | 1 tahun |
Harga | Rp999.000 |
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR