Business development akan menciptakan peluang bisnis baru dan mengelola hubungan dengan investor, memampuan ini dapat membantu memperluas kerjasama dan membantu perkembangan lini bisnis blockchain.
Namun, Upbit juga menekankan bahwa keterampilan teknis saja tidak cukup. Soft skills juga menjadi elemen penting. Dalam lingkungan yang dinamis dan terus berubah, penguasaan keterampilan teknis harus diimbangin dengan soft skill yang kuat.
“Di industri blockchain, kemampuan teknis memang penting, tetapi tidak kalah pentingnya adalah kemampuan untuk berkolaborasi dan berinovasi dalam tim. Keberhasilan di industri ini tidak hanya bergantung pada seberapa baik seorang individu menguasai teknologi, tetapi juga bagaimana individu tersebut dapat bekerja sama dengan pihak lain dalam menciptakan solusi yang relevan,” ucap Resna Raniadi, Chief Operating Officer Upbit Indonesia
Resna juga menekankan pentingnya mengikuti perkembangan teknologi secara aktif. “Blockchain adalah industri yang terus berkembang dengan cepat, dan profesional yang ingin sukses di dalamnya harus selalu mengikuti tren dan perkembangan terbaru, serta selalu terbuka untuk mempelajari hal - hal baru,” tambahnya.
Dalam rangka mendukung pertumbuhan profesional di industri ini, Upbit Indonesia pun aktif berkolaborasi dengan berbagai institusi pendidikan dan komunitas blockchain untuk menyediakan program pelatihan yang komprehensif. Salah satunya melalui kerjasama dengan Asosiasi Blockchain dan Pedagang Aset Kripto Indonesia (ABI-Aspakrindo) untuk memperkenalkan aset kripto kepada generasi muda melalui campus roadshow.
Dengan komitmen Upbit dalam mengembangkan keterampilan profesional di industri blockchain, diharapkan ekosistem blockchain di Indonesia dapat tumbuh dengan lebih pesat. Para profesional tidak hanya siap secara teknis, tetapi juga mampu beradaptasi dan berinovasi di tengah industri yang sangat dinamis ini.
Baca Juga: Populix: 62 Persen Responden Khawatir Pekerjaannya Tergusur oleh AI
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR