Asia-Pasifik merupakan rumah bagi 37% pusat data cloud dunia, dengan pasar cloud publik Asia-Pasifik diperkirakan akan tumbuh pada CAGR sebesar 26% hingga tahun 2026, dengan ekspansi yang direncanakan di pasar-pasar seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Sebagai pemimpin infrastruktur cloud di Asia-Pasifik, Indonesia siap memanfaatkan hal ini dengan perusahaan cloud global yang berkembang untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.
Dengan penyedia layanan cloud besar seperti Google Cloud, Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, dan Alibaba Cloud yang meluncurkan wilayah cloud di Indonesia, negara ini diperkirakan akan menjadi pasar cloud publik terbesar kedua di Asia Tenggara.
"Kami melihat banyak perusahaan mengadopsi pendekatan hybrid multicloud, yang menggabungkan kelincahan dari berbagai layanan cloud publik dengan manfaat infrastruktur cloud pribadi," kata Haris Izmee (Direktur Utama Equinix Indonesia).
Beberapa faktor mendorong perusahaan menuju solusi hybrid multicloud, termasuk kelangkaan GPU, biaya cloud yang tidak dapat diprediksi, rasio harga terhadap kinerja untuk beban kerja yang dapat diprediksi, dan kasus penggunaan tertentu yang mengharuskan data sepenuhnya berada di bawah kendali pelanggan.
Hybrid multicloud akan terus menjadi standar bagi perusahaan yang ingin mengoptimalkan infrastruktur TI mereka, dengan menyeimbangkan manfaat cloud publik dan pribadi.
Platform infrastruktur digital global Equinix menawarkan konektivitas berkecepatan tinggi ke ekosistem penyedia cloud dan jaringan yang luas, memungkinkan integrasi yang mulus dan pergerakan data yang efisien.
"Pendekatan ini memungkinkan bisnis menjadi lebih gesit, beradaptasi dengan lingkungan bisnis yang terus berkembang, sambil mempertahankan kontrol atas beban kerja penting mereka," ucapnya.
Layanan Interkoneksi Digital
Menuju tahun 2025, kawasan Asia-Pasifik, termasuk Indonesia, akan mengalami kemajuan teknologi yang signifikan.
Dari pengembangan lingkungan AI pribadi dan peningkatan keamanan siber berbasis kuantum, hingga adopsi komputasi edge dan solusi hybrid multicloud yang semakin cepat, tren-tren ini akan membentuk masa depan lanskap digital.
Indonesia semakin mengadopsi tren-tren utama tersebut yang sudah mulai membentuk masa depan lanskap digital Indonesia, terutama di kota-kota seperti Jakarta, Kalimantan Timur, dan Kepulauan Riau, di mana permintaan terhadap AI dan teknologi digital berkembang pesat.
Mengingat ekonomi digital Indonesia yang terus berkembang, perusahaan-perusahaan di kawasan ini harus tetap gesit dengan memanfaatkan layanan interkoneksi digital yang canggih, yang memungkinkan mereka untuk terhubung ke jaringan global dan penyedia cloud secara mulus.
Fleksibilitas ini sangat penting untuk tetap kompetitif di pasar yang semakin kompleks dan berkembang pesat.
Selain itu, dengan meningkatnya kekhawatiran terkait keberlanjutan, semakin penting bagi bisnis untuk mengadopsi teknologi canggih ini dengan cara yang meminimalkan dampak terhadap lingkungan.
Melalui pusat data yang didukung oleh energi berkelanjutan di seluruh dunia, Equinix mendukung bisnis di Indonesia dan kawasan ini dalam mengurangi jejak karbon mereka, sambil tetap berada di garis depan inovasi teknologi.
Fokus ganda pada teknologi terdepan dan keberlanjutan ini memastikan bahwa perusahaan dapat tumbuh di dunia digital yang berkembang pesat, sambil berkontribusi pada perlindungan planet ini.
Dengan mengadopsi teknologi-teknologi yang berpandangan jauh ke depan, perusahaan-perusahaan Indonesia tidak hanya dapat berkembang di dunia digital yang terus berubah, tetapi juga berkontribusi pada upaya keberlanjutan global.
Baca Juga: 10 Kursus AI Gratis untuk Meningkatkan Karier di Tahun 2025
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR