TCL, pabrikan smartphone yang memegang lisensi BlackBerry, resmi meluncurkan smartphone terbarunya BlackBerry Key2 yang sekaligus diposisikan sebagai penerus KeyOne yang hadir tahun lalu.
BlackBerry Key2 masih mempertahankan ikon dan ciri khas BlackBerry berupa keyboard fisik di bodinya.
BlackBerry Key2 mengusung layar LCD 4,5 inci dengan aspek rasio 3:2, prosesor Qualcomm Snapdragon 660, RAM 6 GB dan dua pilihan memori internal yaitu 64 GB dan 128 GB.
"TCL tetap membuat smartphone BlackBerry yang ikonik, inovatif dan menawarkan pengalaman yang baru," kata Alain Lejeune (Senior Vice President BlackBerry) seperti dikutip The Verge.
Untuk fotografi, BlackBerry Key2 mengusung kamera ganda utama yang masing-masing beresolusi 12 megapixel dan setiap lensa memiliki bukaannya f/1.8 dan f/2.6 untuk menghadirkan fitur Portrait Mode dan autofocus yang lebih cepat.
Untuk kamera depan, BlackBerry Key2 mengusung kamera selfie 8 megapixel yang memiliki mode slow-motion dan panorama serta memiliki kemampuan merekam video kualitas 1080p pada 30fps.
BlackBerry Key2 juga menggunakan baterai berkapasitas 3.500 mAh yang dapat bertahan dalam kurun waktu hingga dua hari.
BlackBerry Key2 mengusung sistem operasi Android Oreo dan tersedia dalam dua pilihan warna hitam dan abu-abu. BlackBerry Key2 dibanderol USD 649 atau sekitar Rp 9 jutaan.
Fitur Keamanan
BlackBerry Key2 menggunakan fitur Power Center yang akan mempelajari kebiasaan user dalam mengisi daya baterainya dan akan memberitahu pengguna berapa lama lagi waktu yang tersisa hingga smartphone mencapai titik low-battery.
BlackBerry Key2 memiliki beberapa aplikasi keamanan BlackBerry adalah Dtek, Locker, dan, Power Center.
"Bagi konsumen, keamanan berarti privasi. Poin yang mengawalinya adalah menyadari bahwa ponsel merupakan tempat yang sangat publik. Kita semua butuh tempat yang privat, sebuah ruang yang ditujukan hanya bagi pengguna ponsel itu sendiri," ujarnya di laman The Verge.
Aplikasi Dtek memiliki fungsi yang dapat memberikan informasi mengenai sistem operasi dan keamanan pada ponsel. BlackBerry dapat mendesain ulang aplikasi itu dengan memberikan user interface baru. Dtek juga memberikan pengguna izin untuk mengetahui riwayat kerja masing-masing aplikasi sehingga pengguna mengetahui kegiatan-kegiatan aplikasi yang mencurigakan.
Kemudian ada fitur Locker Mode yang memungkinkan pengguna memberikan proteksi tambahan pada sejumlah file yang dimilikinya di dalam ponsel Key2. Fitur itu dapat mengunci aplikasi, foto, dan file lainnya dengan sidik jari penggunannya.
BlackBerry Key2 juga mempunyai peramban Firefox Focus untuk melakukan kegiatan browsing secara anonim. Sebagai tambahan, user juga tidak akan bisa melakukan root pada ponsel itu atau menjalani versi Android selain dari yang sudah mendapatkan persetujuan dari BlackBerry.
"Kami tidak berniat untuk mengontrol kegiatan Anda dengan perangkat yang Anda punya. Kami akan memberikanmu transparansi dan rasa awas untuk melakukan segalanya secara mandiri oleh pengguna itu sendiri," ujar Patricia Querin (Senior Portfolio Manager Blackberry Mobile).
Source | : | The Verge |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR