Sejauh ini Samsung sudah meluncurkan lima varian Galaxy seri J7, dan Galaxy J7+ ini merupakan seri J yang paling belakangan hadir di Indonesia. Sebagai smartphone seri J pertama yang menghadirkan fungsi kamera utama ganda, Galaxy J7+ menjadi andalan Samsung di kelas menengah dalam menghadapi gempuran kompetitor yang mengandalkan fitur kamera ganda serta foto dengan bokeh.
Dua kamera belakang memiliki resolusi masing-masing 13 MP dan 5 MP dengan aperture f/1.7 dan f/1.9. Aperture sebesar ini memiliki keunggulan dalam penerimaan cahaya pada saat memotret. Kamera pertama berfungsi untuk menangkap gambar sedangkan kamera kedua memiliki fungsi untuk menciptakan foto dengan bokeh. Menariknya, satu kamera depan juga memiliki kemampuan untuk menghasilkan foto dengan bokeh. Lalu apa yang membedakan kamera belakang dan depan jika sama-sama memiliki kemampuan untuk menangkap foto dengan bokeh?
Pada kamera belakang, pengguna bisa mengatur tingkat keburaman latar belakang. Saat pengaturan, di sinilah kamera kedua bekerja. Sementara kamera depan tidak menyediakan pengaturan karena hanya mengandalkan satu kamera. Untuk mengambil foto dengan bokeh, Anda tinggal mengaktifkan fitur Live Focus pada kamera belakang dan Selfie Focus untuk kamera depan.
Dari segi fisik, Galaxy J7+ masih mengusung desain yang tidak berbeda dengan seri J lainnya. Posisi tombol recent, home, dan back, berada di bawah layar. Tombol home juga memiliki fungsi sebagai fingerprint sensor. Pada bagian belakang, dua kamera diposisikan secara vertikal dengan lampu kilat di bagian bawahnya.
Meskipun begitu, Galaxy J7+ ini menggunakan bodi full metal serta tiap sudut membulat sehingga terlihat lebih stylish, kokoh, serta nyaman digenggam dan masih pas masuk ke saku celana. Meski lapisannya yang licin terkadang membuatnya agak sulit saat pertama hendak menggenggamnya. Jika tidak hati-hati, smartphone bisa tergelincir dan terjatuh. Untungnya material bodi yang kokoh membuatnya tahan terhadap benturan dari ketinggian tertentu.
Seri ini juga menyematkan fitur unggulan seperti yang ada di smartphone premium Samsung. Selain fingerprint sensor tadi, Galaxy J7+ dilengkapi juga dengan fitur face recognition yang bisa digunakan untuk membuka layar ataupun verifikasi di aplikasi tertentu.
Untuk menopang kinerja, digunakan SoC dari MediaTek yaitu Helio P20 yang ditandem dengan memori utama 4 GB dan media simpan 32 GB. Saat pengujian, ternyata kinerjanya tidak kalah dengan Soc Snapdragon 625. Rata-rata skor pengujian menggunakan AnTuTu berada di atas 60.000 poin. Bermain game juga sudah cukup ideal. Pada pengujian 3DMark – Ice Storm, hasilnya menunjukkan hasil Max.
Kapasitas baterai yang dimilikinya terbilang standar yaitu 3.000 mAh. Meski demikian daya tahannya terbilang cukup baik. Pengujian menggunakan PCMark – Work 2.0 battery life menunjukkan daya tahan yang mencapai hampir 6 jam. Raihan ini terbilang cukup bagus. Smartphone ini bisa bertahan dari pagi sampai malam saat digunakan untuk menjalankan aktivitas standar (tanpa memainkan game).
Hasil uji
AnTuTu Benchmark 6.2.7 - Score | 69072 |
PCMark for Android 2.0.3715 - Work 2.0 Performance Score | 3792 |
PCMark for Android 2.0.3715 - Work 2.0 battery life | 5 jam 50 menit |
3DMark Android Edition 1.7.3516 - Ice Storm | Max |
3DMark Android Edition 1.7.3516 - Ice Storm Extreme | 8136 |
3DMark Android Edition 1.7.3516 - Ice Storm Unlimited | 11871 |
GeekBench 4 - Single Core | 869 |
GeekBench 4 - Multi Core | 3556 |
Kesimpulan
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR