Adobe memamerkan teknologi AI (kecerdasan buatan) dan machine learning yang mampu mengenali sebuah foto palsu dalam hitungan detik. Kehadiran teknologi itu bisa menjadi solusi untuk menyelesaikan perdebatan keaslian sebuah foto.
Vlad Morariu (Senior Researcher Adobe) mengatakan foto palsu sangat merugikan siapapu dan bisa memberikan informasi yang salah. Adobe ingin menanggulangi dampak buruk penyuntingan foto palsu dan ikut meningkatkan kepercayaan media digital.
"Teknologi AI kami mampu menelusuri jejak penyuntingan yang dilakukan terhadap sebuah foto dan mampu mengenali apakah sebuah foto memang asli atau rekayasa dalam waktu singkat," katanya seperti dikutip Digital Trends.
Morariu mengatakan setiap foto memiliki format file yang berisi metadata untuk menyimpan informasi tentang bagaimana foto itu dihasilkan atau ditangkap oleh kamera dan dimanipluasi. Namun, proses penyuntingan foto itu sangat sulit dan memakan waktu lebih lama.
"Teknologi AI adalah solusi yang tepat untuk mengembangkan sistem forensik dan menganalisa sebuah foto asli atau palsu," ucapnya.
Teknologi AI Adobe akan fokus kepada tiga hal yaitu splicing untuk mengenali bagian dua foto yang berbeda kemudian digabungkan, copy-move untuk mengetahui perpindahan objek di dalam foto serta penggandaan objek di posisi satu ke posisi lain di dalam foto. Terakhir, removal yaitu mengetahui bagian atau objek foto yang dihapus dan diisi dengan objek lainnya.
Adobe sendiri memang mengakui penelitian teknologi itu masih berada dalam tahap sangat awal. Adobe ingin menjadi pemain utama dalam mengembangkan teknologi yang bisa memantau dan memverifikasi keaslian sebuah konten digital.
"Kami baru masuk tahap awal proyek penelitian. Ke depan, Adobe ingin berperan dalam pengembangan teknologi tersebut untuk membantu kemudahan pengawasan dan verifikasi otentisitas media digital," ungkapnya.
Source | : | Digital Trends |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR