Hari ini, perusahaan open source asal Amerika yaitu Red Hat resmi membuka gelaran acara yang bertajuk Red Hat Partner Conference Asia Pasific 2018 yang bertempat di Nusa Dua, Bali.
Acara yang berlangsung selama dua hari yaitu 10-12 Juli 2018 ini dihadiri oleh lebih dari sekitar 225 mitra, distributor, sistem integrator, independent software vendor (ISV), original equipment manufacturer (OEM), serta para penyedia solusi Red Hat.
Dengan mengangkat tema ‘Stronger Together’, Red Hat Partner Conference Asia Pacific 2018 ini memiliki tujuan tidak hanya untuk menghubungkan ekosistem mitranya saja, melainkan juga memberikan pengetahuan dan keahlian bagi perusahaan-perusahaan untuk lebih mengembangkan bisnis mereka dengan Red Hat.
Tidak hanya itu, beberapa highlights yang dibahas dalam acara ini diantaranya mengenai modernisasi dan integrasi aplikasi, otomatisasi TI, container, cloud hybrid, serta bagaimana open source dapat mendorong inovasi di seluruh area ini.
Konferensi ini sendiri tentunya juga sebagai wadah bagi para mitra untuk bertukar ide, memicu diskusi yang bermakna, dan berjejaring langsung dengan para pemimpin Red Hat dan ekosistem mitra.
Untuk membahas lebih dalam mengenai tema tersebut, dalam konferensi ini akan menampilkan presentasi-presentasi dari para eksekutif Red Hat yang menjelaskan mengenai wawasan tentang mitra dan peluang pasar yang besar di wilayah Asia Pasifik.
"Melalui konferensi ini, para mitra kami nantinya akan dapat memberikan saran yang lebih baik kepada pelanggan mereka tentang solusi yang diperlukan untuk mempercepat transformasi digital mereka dan berkembang dalam lingkungan bisnis yang semakin tidak stabil, tidak pasti, dan kompleks ini," ucap Josep Garcia, selaku Vice President, Channel Partners and Alliances, Red Hat Asia Pacific.
Selain presentasi dari para eksekutif Red Hat, dalam konferensi ini juga hadir beberapa mitra strategis yang membagikan pengalaman sukses mengembangkan strategi bisnis perusahaan setelah menggunakan solusi-solusi yang ada di Red Hat. Diantara perusahaan tersebut yang termasuk yaitu perusahaan Deloitte, STT Connect, Microsoft dan Intel.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR