Euforia Piala Dunia 2018 di Rusia telah berakhir dan menobatkan Perancis sebagai kampiunnya. Namun, Piala Dunia 2018 masih menyisakan sedikit cerita menarik dari sisi teknologi.
FIFA menggunakan teknologi Video Assistant Referee (VAR) untuk pertama kalinya dalam ajang Piala Dunia 2018.
Teknologi VAR yang memanfaatkan kamera-kamera di lapangan dapat memonitor pergerakan pemain bola dari setiap sisinya. Hal itu sangat membantu kinerja wasit di atas lapangan untuk menghindari keputusan-keputusan yang salah.
Namanya baru, teknologi VAR menimbulkan kontroversi baru di beberapa pertandingan Piala Dunia 2018.
Teknologi VAR bisa menjadi "wasit kedua" yang ikut mengawasi pertandingan dan memberikan saran keputusan kepada hakim lapangan. Cara kerjanya, FIFA akan memilih 13 wasit yang bertugas sebagai wasit video assistant dan duduk di sebuah area khusus di Moskow dengan seragam lengkap seperti layaknya wasit ketika bertugas di lapangan.
Dari ruangan khusus itu, para wasit VAR akan menyaksikan siaran langsung pertandingan dengan akses semua kamera yang tersedia di dalam stadion pertandingan, termasuk kamera slow motion.
Wasit di ruangan VAR bisa mengirimkan pemberitahuan kepada wasit yang bertugas di lapangan, jika menemukan insiden yang luput dari pengamatan wasit. Dalam sejumlah situasi, wasit akan mendapatkan pesan lewat alat pendengaran atau earpiece yang dipakai mengenai sebuah keputusan yang sedang diulas VAR.
Meski demikian, teknologi VAR hanyalah berfungsi sebagai pemberi saran. Wasit yang bertugas di lapangan bisa memilih untuk mengambil keputusan yang berbeda dari saran VAR.
Berikut beberapa negara yang berterima kasih kepada VAR dalam ajang Piala Dunia 2018.
1. Australia
Teknologi VAR turut andil dalam pertandingan yang berakhir imbang antara Australia melawan Denmark di babak fase Grup C. Berkat VAR, Australia terhindar dari kekalahan setelah wasit memberikan hadiah penalti.
Saat itu, Denmark sudah lebih dulu unggul dengan skor 1-0. Namun, bola sundulan Matthew Leckie dari Australia mengenai tangan pemain Denmark, Yurary Poulsen, dalam kotak penalti.
Para pemain Australia pun mengajukan protes dan menganggapnya sebagai handball. Wasit Antonio Mateu langsung melakukan peninjauan lewat VAR dan ahirnya memutuskan jika benar terjadi handball dan Australia mendapatkan hadiah penalti.
Mile Jedinak sukses menjalankan tugasnya sebagai eksekutor dan pertandingan pun berakhir imbang dengan skor 1-1.
2. Spanyol
Laga terakhir Grup B antara Spanyol melawan Maroko juga dibumbui penggunaan VAR. Gol kedua Spanyol yang dicetak pada menit ke-90 oleh Iago Aspas menuai perdebatan.
Para pemain Maroko beranggapan striker Celta Vigo itu telah berada dalam posisi offside sebelum mencetak gol. Bahkan, hakim garis juga telah mengangkat bendera yang menandakan jika Aspas berada dalam posisi offside.
Setelah melakukan pengamatan VAR, wasit Ravshan Irmatov memutuskan gol tersebut sah karena Aspas terbukti berada dalam posisi onside.
3. Swedia
VAR juga membantu kemenangan Swedia atas Korea Selatan dalam pertandingan pertama penyisihan Grup F. Gol penalti penentu kemenangan Swedia pada menit ke-65 berasal dari keputusan wasit yang didasarkan pada VAR.
Wasit Joel Aguilar melihat tayangan ulang ketika John Guidetti dilanggar oleh Kim Min-woo di kotak terlarang. Sempat ragu, Aguilar pun menggunakan VAR dan akhirnya penalti diberikan untuk Swedia.
Penalti dieksekusi dengan sempurna oleh Andreas Granqvist dan menjadi satu-satunya gol yang tercipta dalam pertandingan itu.
4. Iran
Pertandingan terakhir Grup B antara Portugal melawan Iran cukup menarik perhatian. VAR dilibatkan ketika wasit memberikan kartu kuning kepada Ronaldo yang menyikut pemain Iran yang tertangkap kamera menyikut pemain Iran.
Kemudian, Iran juga selamat dari kekalahan setelah wasit menunjuk titik putih karena pemain Portugal, Cedric Soares, menyentuh bola dengan tangan di kotak penalti. Karim Ansarifard yang ditunjuk sebagai algojo berhasil menjalankan tugasnya dengan baik dan membuat Iran berhasil mengimbangi Portugal dengan skor 1-1.
5. Kolombia
Dari Grup H, ada laga antara Senegal melawan Kolombia yang melibatkan VAR. Kolombia berhasil menang karena VAR karena penalti yang semula diberikan untuk Senegal dibatalkan oleh wasit.
Pada menit ke-18, bintang Senegal Sadio Mane dijatuhkan di dalam kotak terlarang oleh pemain Kolombia dan akan memberikan hadiah penalti. Namun, wasit Milorad Mazic membatalkannya setelah melihat tayangan ulang lewat VAR.
Kolombia pun terhindar dari kekalahan dan malah keluar sebagai pemenang berkat gol dari Yerry Mina di menit ke-74.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR