Apabila tidak dienksripsi, data bakal rawan diintip hacker yang tersambung ke Wi-Fi yang sama.
Jangan berikan terlalu banyak informasi
Sebagai penyedia layanan hotspot publik mungkin meminta data tambahan dari pengguna seperti alamat e-mail atau nomor telepon. Tujuannya adalah agar bisa mengenali pengguna saat tersambung ke penyedia yang sama di lain tempat, untuk keperluan marketing.
Sebaiknya jangan langsung percaya dengan permintaan semacam ini, apalagi jika dilakukan oleh hotspot di tempat baru yang belum pernah digunakan sebelumnya.
Pengguna bisa memberikan e-mail lain yang bukan alamat utama. Jangan memberikan informasi yang diminta apabila merasa kurang nyaman.
Batasi AirDrop dan FileSharing
Fitur wireless file sharing pada perangkat memberikan pintu masuk tambahan bagi hacker apabila sedang tersambung ke Wi-Fi publik. Baiknya matikan saja fitur ini apabila sedang tidak dipakai.
Caranya untuk PC, buka Network and Sharing Center, lalu Change advanced sharing settings, kemudian pilih Turn off file and printer sharing.
Pengguna Mac bisa membuka System Preferences, lalu Sharing, dan matikan semua opsi di sini.
Selanjutnya, buka Airdrop dan pilih opsi Allow me to be discovered by: No One. Pengguna iOS bisa langsung membuka AirDrop di Control Center dan mematikannya.
Gunakan VPN Virtual Private Network alias VPN menyamarkan identitas pengguna dengan enkripsi data dan mengalihkan transaksi data ke server yang diamankan.
Penggunaan VPN adalah salah satu cara yang paling praktis dan efektif untuk mengamankan perangkat saat tersambung ke Wi-Fi publik.
Ada berbagai penyedia layanan VPN untuk desktop dan mobile. Sebagian besar menarik bayaran, tapi ada pula yang gratis seperti VPN Robot di toko aplikasi Android Google Play Store.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tips Aman Internetan dengan Wi-Fi Publik"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR