Saat ini Indonesia memiliki empat startup yang sukses menjadi unicorn yaitu Traveloka, Go-Jek, Bukalapak dan Tokopedia.
Unicorn sendiri adalah istilah yang digunakan untuk menyebut perusahaan rintisan yang belum melempar saham ke publik dengan valuasi lebih dari USD 1 miliar atau sekitar Rp13 triliun).
Tentunya, tidak gampang untuk menyandang gelar unicorn, mengingat banyak aral melintang yang harus dilewati startup.
Rudiantara (Menteri Komunikasi dan Informatika) memberikan beberapa dua kunci sukses supaya startup bisa memiliki nilai valuasi unicorn yaitu strategi yang tepat dan melewati proses pengembangan bisnis yang benar.
"Sekarang kita dorong startup untuk betul-betul lewat proses yang proper. Karena setelah nanti dia jadi startup yang proper, dikurasi, kemudian kita naikkan statusnya bisa sampai kepada unicorn. Jadi harus ada strateginya," ujar Rudiantara di Jakarta.
Jika startup menjalani proses pengembangan bisnis yang benar, maka startup itu akan mengalami proses pertumbuhan bisnis yang lebih mudah dan memiliki nilai perusahaan yang tinggi.
Rudiantara mengungkapkan salah satu kesalahan bisnis startup karena para pelaku bisnis startup tetapi tidak melewati proses seperti validasi pasar ataupun inkubasi.
"Saya tanya, ini sudah divalidasi belum market-nya? (Jawabannya) belum, Pak. Sudah lewat proses inkubasi belum? Belum, Pak. Saya bilang, ya Anda belum startup," tuturnya.
Sejak dua tahun lalu, Kemenkominfo mendukung sebuah gerakan yang mendorong berkembangnya 1.000 startup di Indonesia hingga tahun 2020.
Saat ini, Rudiantara mengatakan jumlah yang dinyatakan valid mencapai lebih dari 300 startup.
Ia mengklaim seluruh startup yang tercatat itu adalah mereka yang sudah melewati proses pengembangan seperti inkubasi dan akselerasi startup.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR